Terkait Survei Laut, Kemenko Kemaritiman akan Koordinasikan Bersama 130 Perusahaan Kontraktor Migas -->

Iklan Semua Halaman

Terkait Survei Laut, Kemenko Kemaritiman akan Koordinasikan Bersama 130 Perusahaan Kontraktor Migas

Pulo Lasman Simanjuntak
07 Mei 2015
Jakarta,eMaritim.Com,- Menko Kemaritiman  Indroyono Soesilo melepas kegiatan Ekspedisi Widya Nusantara dan Ekspedisi Sabang 2015 di Pelabuhan Nizam Zhaman, Muara Baru, Jakarta, Kamis , 7 Mei 2015.
Dalam arahannya  Menko Indroyono menyampaikan beberapa hal penting yakni dalam kegiatan riset kelautan yang diperlukan bukanlah kapal riset baru melainkan "update" perangkat kapal seperti contoh kapal Baruna Jaya VIII ini  masih cukup baik walaupun sudah sekitar 17 tahun sejak 1998, yang akan digunakan.
 Namun, instrumen peralatan untuk mengukur data  seismik nya rusak, begitu pula di banyak kapal riset milik Indonesia lainnya, jadi anggaran yang diperlukan lebih diprioritaskan untuk meng upgrade kemampuan kapal riset yang ada.
Hal lainnya, kemampuan pembiayaan hari layar, dimana rata-rata hanya 30 hari layar dalam setahun bagi kapal riset, sehingga perlu kerjasama antar kementerian dan lembaga guna menambah kemampuan hari layar.
Isu terpenting yakni masalah delimitasi batas wilayah laut RI, dimana RI dapat memiliki wilayah laut ZEE sampai dengan 350 Mil. Hal tersebut telah terlaksana di bagaian barat Sumatera terdapat tambahan wilayah diluar ZEE yang ada sampai sebesar pulau Madura.
Semua dapat terlaksana berdasarkan hasil survei geologi laut yang mengukur sedimentasi dan lainnya. Kegiatan survei laut ini menjadi sangat penting, sehingga Kemenko Bid Kemaritiman mendukung penuh dan akan mengkoordinasikan ke Kemlu sebelum di bawa ke PBB.
Program lainnya terkait suvei kelautan, Kemenko Kemaritiman akan mengkoodinasikan bersama lebih dari 130 perusahaan kontraktor Migas untuk mensupport pngumpulan data dalam rangka memacu eksplorasi Migas. Apabila data itu telah tersedia, akan menarik  perusahaan Migas untuk masuk ke Indonesia dan akan mencari titik cadangan Migas baru.
Adapun keterkaitan survei kelautan ini juga mendukung kontribusi RI dalam isu perubahan iklim, direncanakan RI akan bergabung dalam Indian Ocean Expedition yang ke-2, dan mentargetkan dunia untuk mendukung mobilisasi dana bagi survei/riset perubahan iklim dari sektor kelautan tersebut.Ekspedisi Indian Ocean Expedition ini merupakan peringatan 50 tahun setelah yang ke-1 tahun 1965.
Demikian Shahandra Hanitiyo, S.IP, M.Si ,Kepala Bagian Hubungan Masyarakat-Biro Informasi dan Hukum , Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI , dalam siaran persnya yang disampaikan kepada redaksi eMaritim.Com di Jakarta, Kamis sore (7/5/2015). (pulo lasman simanjuntak)
Foto : Efrimal Bahri/Humas Menko Kemaritiman