Jakarta,eMaritim.Com, Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) mengatakan, Indonesia menawarkan pasar minyak dan gas baru
bagi Azerbaijan yang memiliki cadangan migas besar.
Meski tidak secara spesifik menyebutkan proyek
yang dibahas, sejumlah kemungkinan telah didiskusikan di Baku, ibukota
Azerbaijan, dalam kunjungan delegasi Indonesia selama satu hari pada 5 Juni
lalu
Indonesia, kata Sudirman, terbuka untuk
mengembangkan tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) dan mengembangkan
kilang.
“Kami juga terbuka untuk pengembangan sektor
listrik, termasuk pembangunan turbin gas. Ini adalah sesuatu yang kami masih
harus kami bahas dalam waktu dekat,” kata Sudirman dalam wawancara dengan
AzerNews yang dipublikasikan Senin (8/6/2015) dan dikutip kembali dari MigasReview.
Sebaliknya, Azerbaijan menawari Indonesia untuk
berpartisipasi dalam pengembangan migas hulu di Laut Kaspia.
Menteri Energi Azerbaijan Natig Aliyev mengatakan
bahwa Indonesia bisa memperoleh keuntungan dari kayanya pengalaman negaranya
dalam eksplorasi dan pengilangan minyak.
Kedua pihak menandatangani satu pernyataan bersama
di mana Indonesia dan Azerbaijan setuju untuk menunjuk persons in charge dari
kedua pihak untuk bertemu dan membahas detail kesepakatan.
“Saya rasa ini adalah dokumen yang komprehensif
yang bisa menjadi dasar untuk pertemuan lanjutan berikutnya,” kata Aliyev.
Sudirman mengatakan, kedua pihak bicara tentang
kemungkinan pengembangan sektor listrik di Indonesia.
“Kami sekarang tumbuh
begitu cepat hingga membutuhkan tambahan kapasitas listrik sebesar 35.000
megawatt dalam lima tahun ke depan. Jadi, kami membutuhkan mitra yang kuat
dalam hal teknologi, pendanaan, dan pengembangan energi,” kata dia.
Sudirman mengatakan, mereka juga mengkaji peluang
untuk bekerjasama dengan negara-negara ketiga.
“Minyak mentah tidak selalu sesuai antara
kebutuhan dan ketersediaan dalam hal kualitas dan spesifikasi. Jadi kami
mungkin akan melibatkan Irak atau Iran, yang telah kami bicarakan dengan mereka
selama pertemuan OPEC di Wina,” kata dia. (pulo lasman simanjuntak)