Indonesia Tawarkan Pasar Minyak dan Gas Baru Bagi Azerbaijan -->

Iklan Semua Halaman

Indonesia Tawarkan Pasar Minyak dan Gas Baru Bagi Azerbaijan

Pulo Lasman Simanjuntak
09 Juni 2015
Jakarta,eMaritim.Com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, Indonesia menawarkan pasar minyak dan gas baru bagi Azerbaijan yang memiliki cadangan migas besar.

Meski tidak secara spesifik menyebutkan proyek yang dibahas, sejumlah kemungkinan telah didiskusikan di Baku, ibukota Azerbaijan, dalam kunjungan delegasi Indonesia selama satu hari pada 5 Juni lalu

Indonesia, kata Sudirman, terbuka untuk mengembangkan tempat penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) dan mengembangkan kilang.

“Kami juga terbuka untuk pengembangan sektor listrik, termasuk pembangunan turbin gas. Ini adalah sesuatu yang kami masih harus kami bahas dalam waktu dekat,” kata Sudirman dalam wawancara dengan AzerNews yang dipublikasikan Senin (8/6/2015) dan dikutip kembali dari MigasReview.


Sebaliknya, Azerbaijan menawari Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengembangan migas hulu di Laut Kaspia.


Menteri Energi Azerbaijan Natig Aliyev mengatakan bahwa Indonesia bisa memperoleh keuntungan dari kayanya pengalaman negaranya dalam eksplorasi dan pengilangan minyak.


Kedua pihak menandatangani satu pernyataan bersama di mana Indonesia dan Azerbaijan setuju untuk menunjuk persons in charge dari kedua pihak untuk bertemu dan membahas detail kesepakatan.


“Saya rasa ini adalah dokumen yang komprehensif yang bisa menjadi dasar untuk pertemuan lanjutan berikutnya,” kata Aliyev.


Sudirman mengatakan, kedua pihak bicara tentang kemungkinan pengembangan sektor listrik di Indonesia.

 “Kami sekarang tumbuh begitu cepat hingga membutuhkan tambahan kapasitas listrik sebesar 35.000 megawatt dalam lima tahun ke depan. Jadi, kami membutuhkan mitra yang kuat dalam hal teknologi, pendanaan, dan pengembangan energi,” kata dia.


Sudirman mengatakan, mereka juga mengkaji peluang untuk bekerjasama dengan negara-negara ketiga.


“Minyak mentah tidak selalu sesuai antara kebutuhan dan ketersediaan dalam hal kualitas dan spesifikasi. Jadi kami mungkin akan melibatkan Irak atau Iran, yang telah kami bicarakan dengan mereka selama pertemuan OPEC di Wina,” kata dia. (pulo lasman simanjuntak)