Jakarta,BeritaRayaOnline,-Saat ini Indonesia menghadapi krisis kesiapan SDM bidang
kemaritiman.
Permasalahan yang dihadapi adalah masih rendahnya minat
generasi muda untuk belajar di bidang kemaritiman.
Hal tersebut diakibatkan
oleh berbagai faktor. Namun, faktor yang paling mendasar adalah bergesernya transformasi pembelajaran visi
bangsa, yaitu visi maritim menjadi visi kontinental (daratan).
Kondisi
tersebut secara gradual berakibat pada animo generasi muda yang menurun untuk
memilih profesi di bidang kemaritiman. Generasi muda beranggapan bahwa bekerja
di bidang kemaritiman adalah beresiko tinggi, kotor dan kurang bergengsi.
Untuk itu, Kemenko Bidang Kemaritiman
melalui Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim merangkul Kemdikbud c.q. Pusat Kurikulum dan Perbukuan
untuk berkoordinasi dalam wadah FGD (focus
discussion group) membedah isu terkait muatan kemaritiman dalam kurikulum sekolah yang sudah dilakukan,
dan rencana tindak lanjut kedepannya.
Hal tersebut mempertegas pernyataan dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Bpk. Anis Baswedan) yang akan memasukkan muatan kemaritiman dalam
kurikulum sekolah. Keluaran dari FGD ini adalah adanya kesepahaman dan
upaya antara berbagai pihak untuk mendukung muatan kemaritiman dalam kurikulum
sekolah.(press release humas menko kemaritiman/lasman simanjuntak)