Anto Perwata Sampaikan Misi dan Visi Calon Ketua Umum DPP INSA 2015-2019 -->

Iklan Semua Halaman

Anto Perwata Sampaikan Misi dan Visi Calon Ketua Umum DPP INSA 2015-2019

Pulo Lasman Simanjuntak
06 Agustus 2015
Tugu Kungstring Paleis, Menteng, eMaritim.Com,-"Visi saya sebagai Ketua INSA adalah menunjang perkembangan perekonomian Indonesia dengan memberikan kesadaran penuh atas peran strategis INSA beserta anggotanya.Misi saya sebagai Ketua INSA adalah menjadikan INSA sebagai organisasi utama yang menjadi mitra pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan ekonomi bangsa melalui pemberdayaan kegiatan usaha pelayaran nasional, regional, dan internasional," ujar Anto Perwata dalam acara perkenalan misi dan visi  sebagai Calon Ketua Umum (Kandidat)  Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) periode 2015-2019 di Tugu Kunstkring Paleis Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (5/8/2O15).

Menurutnya, Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau membentang diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan terletak diantara benua Asia serta Australia.Sejak dahulu Indonesia sudah dikenal dengan kegiatan perdagangan antar pulau,  antar negara ,perpindahan penduduk dan sumber daya alam yang memerlukan alat angkut.

Anto Perwata, Wakil Ketua Bidang Lepas Pantai DPP INSA, ingin menjadikan INSA sebagai wadah untuk meningkatkan usaha para anggotanya.

"Menjadikan INSA sebagai wadah yang mempersatukan, melindungi, dan memperjuangkan kepentingan para anggota menghadapi kesulitan-kesulitan dan dinamika perubahan sosial dan ekonomi.Menjadikan INSA sebagai sarana komunikasi utama dan kerjasama antara pengusaha pemilik kapal dengan pemerintah, organisasi-organisasi usaha, badan usaha, dan lembaga masyarakat lainnya," kata Anto Perwata, dilahirkan di Jakarta tahun 1971, mengenyam pendidikan sampai tingkat S2 di University of Southern California.

Meningkatkan hubungan kerjasama INSA yang harmonis dan berkesinambungan dengan pemerintah dan atau lembaga-lembaga serta organisasi lainnya baik tingkat nasional maupun internasional.Memastikan peran INSA sebagai organisasi yang disegani dan dihormati secara nasional, regional, dan internasional. Memberikan perlindungan yang adil terhadap hak-hak anggota INSA tanpa membedakan kekuatan financial sesama anggota, baik perusahaan besar, dan perusahaan kecil harus dapat terlindungi dengan baik.

"Cabotage adalah milik kita bersama," sela pelaku usaha bidang pelayaran lepas pantai dan penggagas Seven Offshore Companies yang memulai karier sebagai subkontraktor jasa transportasi darat di lingkungan dunia perminyakan dan gas bumi ini.

Dalam acara diberi nama "Malam Ramah Tamah Anto Perwata Insa 1 " ini, Anto Perwata, Wakil Ketua Bidang Lepas Pantai DPP. INSA ( Indonesian National Shipowners Association) menguraikan pula mengenai program-programnya.

"Saya akan menekankan implementasi asas Cobotage agar lebih baik dan secara strategis ,menguntungkan perusahaan pelayaran Indonesia dalam kurun jangka panjang dan berketahanan Cobotage sebagai dasar yang kuat dan kokoh bagi kemajuan industri dan kepemilikan kapal nasional dengan juga memperhatikan permasalahan bukan hanya secara pelaksanaan peraturan, akan tetapi juga secara ekonomi membela kepentingan masing-masing anggota secara sendiri maupun bersama," ucap Anto Perwata yang dalam keanggotaan INSA ikut mendukungdalam sosialisasi azas Cobatage pada awal penerbitan setelah Inpres 5 Tahun 2005 mengenai pemberdayaan industri pelayaran nasional.

Program lainnya, mengadakan pengkajian, penelitian, dan pengembangan di bidang usaha pelayaran. Memberi penerangan umum dan informasi yang berkenan dengan usaha pelayaran. Menjalin kerjasama dengan badan-badan, organisasi, instansi dan institusi yang bertujuan memajukan kepentingan pelayaran niaga nasional Indonesia. Memberi bantuan tenaga ahli kepada badan/lembaga/organisasi/ dan instutusi yang membutuhkan Mendorong pemerintah untuk berkontribusi aktif dalam efisiensi dan peningkatan daya saing industri pelayaran. Memaksimalkan pemberdayaan armada merah putih untuk angkutan ekspor-impor.

Selanjutnya, kata Anto Perwata,, meningkatkan efektivitas komunikasi internal organisasi antar DPP-DPC-Anggota. Meningkatkan efektivitas komunikasi dengan stakeholder terhadap citra positip organisasi.Mendapatkan volume muatan ekspor-impor dengan armada merah putih.

"Mendorong terbentuknya 'sea and coast guard' sebagaimana diamanatkan dalam UU No.17 tahun 2008 dan adanya prosedur penangkapan/penahanan/penyitaan kapal yang jelas.Mendorong pula pemerintah melalui perbankan atau lembaga non bank dalam hal mendorong kemajuan dunia pelayaran Indonesia, serta mendorong pemerintah untuk bisa meratifikasi 'internasional convention arrest of ship'," ujarnya.

Memperkuat tim IT, lanjutnya, terutama dalam memelihara website dan database serta up date informasi bagi para anggota.Memperkuat tim advokasi terutama dalam bidang pajak, hukum, dan regulasi, sehingga berrperan aktif dalam melakukan konsultasi terhadap permasalahan anggota, termasuk dan tidak terbatas terhadap PTK 007 di dalam bidang lepas pantai. Menempatkan wakil-wakil bidang yang memiliki organisasi dan kewajiban untuk berkomunikasi secara berkesinambungan dengan permasalahan INSA di daerah-daerah dalam kepengurusan DPC, serta memperjuangkan kesamaan posisi antara pengguna kapal dengan pemilik kapal..

"INSA milik kita semua, let's care," kata Anto Perwata. (pulo lasman simanjuntak)