Genjot Pelabuhan Gresik, Pelindo III Yakin Ekspor Aktif 2016 -->

Iklan Semua Halaman

Genjot Pelabuhan Gresik, Pelindo III Yakin Ekspor Aktif 2016

Pulo Lasman Simanjuntak
24 Agustus 2015

Gresik, eMaritim.Com,- Pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur diharapkan bisa memulai aktivitas ekspor dan impor perdana pada awal 2016. Dengan melakukan kegiatan ekspor impor, pengembang mengatakan bahwa JIIPE sudah resmi memasuki tahap kedua masa pembangunan infrastruktur dasar.


Seperti disampaikan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto, rencananya fase pertama pembangunan infrastruktur dasar JIIPE akan selesai pada akhir 2015. Dengan adanya pelabuhan ini, jelasnya, nantinya diharapkan bisa membantu logistik pabrik yang sudah mulai beroperasi pada periode tersebut.
"Hingga akhir tahun, kita ingin pembangunan infrastruktur fase 1 dengan angka investasi sebesar Rp 5 triliun sudah selesai, sehingga nanti awal tahun pelabuhan sudah bisa melakukan kegiatan ekspor impor mengingat sudah ada tiga perusahaan yang sedang membangun pabriknya dan beberapa diantaranya sudah siap beroperasi awal tahun depan," jelasnya di Gresik, Minggu (23/8/2015).

Ia menambahkan, sejauh ini kemajuan pembangunan infrastruktur dasar fase pertama sendiri sudah memakan uang Rp 3,5 triliun atau sudah menyerap 70 persen dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 5 triliun.

Dana tersebut, jelasnya, terdiri dari 40 persen pinjaman PT Bank Mandiri serta konsorsium PT Bank Jatim, PT Bank Mandiri, dan juga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) sedangkan 60 persen sisanya merupakan modal bersama kedua pengembang JIIPE, yaitu PT Pelindo III dan PT AKR Corporindo. Dana pinjaman tersebut murni digunakan untuk konstruksi mengingat pembelian lahan tak boleh digunakam melalui uang pinjaman.

Peruntukkan uang tersebut bagi konstruksi pelabuhan sendiri adalah membangun dermaga seluas 85 hektar dengan panjang 500 meter. Pada pembangunan pelabuhan pada fase selanjutnya, pengembang berharap bisa memperluas pelabuhan menjadi 400 hektar dengan panjang dermaga 6.500 meter yang diharap rampung pada tahun 2018

"Bisa dibilang, hingga Agustus ini kami telah merampungkan 30 persen dari total kebutuhan infrastruktur dasar yang diharapkan selesai pada tahun 2018. Dengan adanya fakta ini, kami tidak ada revisi target dan bahkan yakin kalau pembangunan pelabuhan JIIPE bisa selesai tepat waktu," jelasnya.

Dengan melakukan kegiatan ekspor impor di awal tahun, Djarwo mengatakan bahwa kehadiran pelabuhan JIIPE tidak akan menggantikan posisi Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan utama Jawa Timur. Namun dengan kondisi perairan pelabuhan yang cukup dalam, JIIPE diharapkan mampu menampung kapal-kapal bermuatan besar yang tidak bisa ditampung pelabuhan lain.

"Beberapa waktu ke depan, penggunaan jasa pelabuhan makin banyak, jadi nanti pengguna bisa memilih mau ke Tanjung Perak lama atau Teluk Lamong atau Maspion. Nanti diharapkan tidak ada monopoli pelabuhan lagi, tidak ada persaingan antar pelabuhan di Jawa Timur," jelasnya.

Selain pelabuhan, infrastruktur dasar JIIPE yang akan dibangun dalam waktu dekat adalah pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 150 megawatt dan juga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berdaya 2 kali 50 meter kubik per jam yang diperuntukkan sebagai fasilitas kawasan industri. Keduanya akan dibangun pada fase kedua pembangunan infratsruktur dasar, atau pada tahun depan.

Sebagai informasi, JIIPE sendiri memiliki total luas sebesar 2,99 ribu hektar dimana kawasan pelabuhannya sendiri memiliki luas 400 hektar atau 13,37 persen dari total lahan JIIPE. Rencananya, kedalaman draft pelabuhan juga akan ditambah dari 14 meter menjadi 16 meter beberapa waktu ke depan.(www.cnn indonesia/www.pelindo.co.id/ eykel lasflorest/lasman simanjuntak)