Yogjakarta,eMaritim.Com,- –
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta para operator transportasi di tanah
air agar meningkatkan profesionalitas manajerial untuk menyongsong diberlakukannya
pasar tunggal ASEAN dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai
awal tahun 2016 mendatang.
“Kami
minta
operator transportasi di Indonesia supaya ada peningkatan
profesionalitas aspek
manajerial, sehingga pada saat MEA nanti bisa mengambil manfaat
sebesar-besarnya,” kata Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo dalam
keterangan pers rangka Pertemuan
Kelompok Kerja Fasilitasi Angkutan ASEAN atau ASEAN Transport Facilitation Working Group (TFWG) di Yogyakarta, Kamis (27/8/2015).
Menurut Sugihardjo, dengan manajerial
pelayanan yang baik, maka transportasi domestik akan lebih menarik, sehingga
diminati oleh masyarakat Indonesia ketika melakukan perjalanan ataupun
melakukan distribusi barang. “Kita harus bisa menjadi tuan rumah di negeri
sendiri. Jangan hanya karena manajerial yang tidak profesional, masyarakat
Indonesia justru memilih moda transportasi negara lain, karena pelayanannya lebih bagus,”
pesan Sugihardjo.
Dalam kawasan
ASEAN, kata Sugihardjo, dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara terbesar, sehingga
merupakan pasar yang sangat potensial bagi para operator transportasi. Karena itu, para operator
transportasi harus benar-benar bisa mengambil
peran yang lebih pesar.”Kita harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai
pasar yang besar ini dikuasai oleh operator transportasi dari negara lain,” harap
Sugihardjo.
Meskipun dalam
pelaksanaan MEA nanti terjadi liberalisasi di sektor transportasi, sehingga operator transportasi
bisa beroperasi di setiap negara anggota ASEAN,
Pemerintah Indonesia tetap mengedepankan kepentingan nasional, yaitu dengan
diberlakukannya asas cabotage di moda transportasi laut dan udara. “Pemerintah tetap mengedepankan
semangat kepentingan nasional. Karena itu, dunia usaha harus memperhatikan
kualitas pelayanan,” tegas Sugiharjo.
Tumbuhkan Perekonomian
Kerjasama
transportasi memegang peran kunci yang mampu mendorong pertumbuhan perdagangan
dan meningkatkan konektivitas kawasan serta mewujudkan visi pasar tunggal dan
basis produksi seperti yang direncanakan dalam cetak Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA).Forum kerjasama bidang transportasi negara-negara anggota ASEAN
dilakukan untuk mengembangkan jaringan transportasi yang efisien, terpadu dan
meningkatkan jasa transportasi dan logistik yang lebih terintegrasi di kawasan
ASEAN.
"Dalam konteks pengembangan kawasan
ASEAN, kerjasama transportasi diharapkan terjadi konektivitas transportasi
kawasan, untuk mendorong pertumbuhan perdagangan, sehingga mampu meningkatkan
pertumbuhan perekonomian kawasan," ujar Sugihardjo .
Sugihardjo
mengatakan, forum transport ASEAN
sangat penting untuk menyongsong diberlakukannya MEA awal tahun 2016. "Ini
merupakan keinginan para kepala negara-negara ASEAN untuk mewujudkan
konektivitas transportasi demi mendukung terselenggaranya perdagangan di
kawasan ASEAN. Perdagangan tak bisa terselenggara tanpa dukungan sektor
transportasi," ujar Sugihardjo.
Menurut Sugihardjo
yang memimpin sidang ASEAN TFWG ke-30 tersebut, dalam konektivitas
transportasi, ASEAN belajar dari Uni Eropa. "ASEAN harus belajar kepada
Uni Eropa dimana lalu lintas orang dan barang dari satu negara ke negara lain
sudah tertata secara sistematis. Sistem konektivitas transportasi ASEAN harus
menuju ke sana (Uni Eropa)," papar
Sugihardjo.(www.dephub.go.id/jitro kolondam/pls)