Paket Kebijakan Ekonomi ke-VIII Dukung Sektor Penerbangan Nasional -->

Iklan Semua Halaman

Paket Kebijakan Ekonomi ke-VIII Dukung Sektor Penerbangan Nasional

Pulo Lasman Simanjuntak
31 Desember 2015

Jakarta,eMaritim.Com,- Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli mendapatkan apresiasi dari stakeholders sektor penerbangan nasional yang tergabung di dalam INACA atau Indonesian National Air Carries Association (Himpunan perusahaan-perusahaan penerbangan nasional (swasta) di Indonesia), yang disampaikan Bambang Wahyudi (Komisaris PT. Dirgantara Indonesia) melalui pesan singkat, Berikut kami sampaikan bahwa rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dari teman-teman Airlines (Inaca, Indonesia Air Carrier Association), karena dorongan dari surat Bapak kepada Menko Perekonomian-lah, yang menyebabkan keluarnya Paket Ekonomi ke VIII yang bagian ketiga menyebutkan bahwa Bea Masuk Nol % bagi spare parts untuk Industri Penerbangan," ujarnya.
 
Paket Ekonomi VIII ini diumumkan  oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution pada 21 Desember 2015 lalu yang menetapkan tiga kebijakan yakni: Kebijakan pertama adalah membuat percepatan pelaksanaan satu peta (one map policy); Kebijakan kedua adalah percepatan pembangunan kilang minyak. Dikatakan Menko Darmin Nasution, “percepatan pembangunan kilang minyak harus dilakukan melalui teknologi terbaru”; Kebijakan ketiga adalah insentif bagi reparasi yang dilakukan oleh perusahaan penerbangan nasional.
 “Kita melihat perawatan di dalam negeri sebagian besar di bawa ke luar negeri. Setelah dipelajari, sebab utamanya adalah menyangkut spare part. Dengan ini maka pemerintah mengeluarkan kebijakan mempermudah kedatangan suku cadang pesawat”, disampaikan  Menko Darmin.

Melalui Paket Kebijakan Ekonomi ke-VIII dukungan kepada sektor penerbangan nasional cukup efektif, Hal ini akan menyebabkan Penerbangan Indonesia lebih siap untuk berkompetisi di Internasional khususnya menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

 “Langkah ini, untuk meningkatkan business aircraft maintenance di Indonesia. Saat ini baru 30 % maintenace di Indonesia (GMF). Kita mau tingkatkan jadi 60 % dalam 5 tahun. Dalam pembahasan, rencana akan bangun pusat maintenance kedua di Batam/Bintan” ujar Bambang wahyudi.(press release humas kemenko bidang maritim dan sumber daya air/lasman simanjuntak)
foto: beritasatu.com