Komentar
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt. Bobby R.Mamahit mengatakan, 44 trayek perintis tersebut, kapalnya milik swasta sedangkan kegiatan operasionalnya disubsidi pemerintah. Kecuali PT Pelni, karena sifatnya penugasan, harus menunggu surat penetapan dari Presiden Joko Widodo lewat Peraturan Presiden (Perpres).
Disebutkan 52 trayek perintis yang ditugaskan kepada PT Pelni, armadanya disiapkan pemerintah menggunakan kapal negara. Sebagian kapal tersebut kini sedang dalam proses pembangunan di galangan kapal nasional.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, total subsidi kapal perintis 2016 yang dialokasikan negara meliputi 52 unit kapal negara senilai Rp 581 miliar, kapal swasta Rp 355 miliar dan subsidi untuk kapal ternak senilai Rp 8 miliar untuk 4 kapal.
Khusus penunjukan PT Pelni, lebih dititikberatkan kepada unsur pemerataan pelayanan yang diberikan oleh operator kepada para pengguna jasa rute keperintisan. Diharapkan, seluruh daerah terisolir dapat terlayani dan perekonomian masyarakat setempat dapat tumbuh.
“Pembagiannya jelas, alokasi anggaran subsidi untuk kepentingan masyarakat,” jelas Bobby, Kamis (7/1/2016) di Jakarta.
Selama tahun 2015, terdapat 86 trayek perintis yang dilelang kepada swasta dengan alokasi subsidi mencapai Rp 870 miliar. (lasman simanjuntak)
sumber berita : hu.suara karya, jumat, 6 Januari 2016
sumber foto : antaranews.com
