KNTI: Kesejahteraan Nelayan “Lampu Kuning”, Perlu Strategi Jangka Pendek -->

Iklan Semua Halaman

KNTI: Kesejahteraan Nelayan “Lampu Kuning”, Perlu Strategi Jangka Pendek

Pulo Lasman Simanjuntak
25 Januari 2016
Jakarta,eMaritim.Com,-Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengingatkan pemerintah bahwa kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan berada di “lampu kuning”. Untuk itu, perlu strategi jangka pendek untuk menjaga keberlanjutan penghidupan nelayan dan produksi pangan perikanan nasional sembari menunggu realisasi programatik jangka menengah dan panjang.

“Kami apresiasi keputusan pemerintah dan DPR memperbesar proporsi APBN 2016 untuk program kesejahteraan nelayan, menambah anggaran untuk bantuan kapal dan alat tangkap, dan pelepasan benih ikan. Namun, program tersebut baru akan terasa ketermanfaatannya (secepat-cepatnya) pada pertengahan bahkan akhir semester dua 2016. Padahal, melihat indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN), Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi), maupun kredit macet (NPL) di sektor UMKM Perikanan di 2015, dapat disimpulkan bahwa kondisi kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan belum membaik. Maka, semester pertama 2016 adalah masa kritis yang harus kita lewati bersama,” ujar Niko.

Strategi jangka pendek dimaksudkan adalah dengan dengan mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga ke nelayan skala kecil/ tradisional, yang juga diimbangi dengan pendampingan dalam proses akses dan pengurusannya di desa-desa nelayan.

“KUR masih dirasa lebih rumit dibandingkan dengan jasa keuangan rentenir yang telah lama mengakar di desa-desa nelayan. Di Puger misalnya, jangankan tanpa agunan, untuk mengakses kredit dengan agunan saja nelayan masih kesulitan. Kami berharap realisasi KUR untuk nelayan terus terbenahi,“ tegas Misbachul Munir DPW KNTI Jawa Timur.(press release/lasman simanjuntak)