Laksanakan Fungsi UU No.17/2008 Ps.208, Syahbandar Adakan Pelatihan Pencemaran di Laut -->

Iklan Semua Halaman

Laksanakan Fungsi UU No.17/2008 Ps.208, Syahbandar Adakan Pelatihan Pencemaran di Laut

Pulo Lasman Simanjuntak
19 Februari 2016
Jakarta, eMaritim. Com – Sesuai UU No 17 Tahun 2008, tentang pelayaran, tugas Syahbandar Utama Tj Priok adalah menanggulangi pencemaran yang berada di laut. Hal ini dibuktikan dengan melakukan pelatihan dan pengenalan alat penanggulangan pencemaran di laut, Ancol, Jakarta, Kamis, (18/2/2016).

Menurut isi kandungan UU yang tertulis bahwa UU No 17 Tahun 2008, Bab XI, perihal tugas utama Syahbandar bagian kesatu yang terdiri dari fungsi, tugas, dan kewenangan syahbandar mengatakan dalam pasal 208 butir per butir yang berbunyi:

Pasal 208
(1  Dalam melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207 ayat (1) Syahbandar mempunyai tugas:
a)   mengawasi kelaiklautan kapal, keselamatan, keamanan dan ketertiban di  pelabuhan;
b)   mengawasi tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur-pelayaran;
c)      mengawasi kegiatan alih muat di perairan pelabuhan;
d)     mengawasi kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air;
e)      mengawasi kegiatan penundaan kapal;
f)       mengawasi pemanduan;
g)      mengawasi bongkar muat barang berbahaya serta limbah bahan berbahaya dan beracun;
h)      mengawasi pengisian bahan bakar;
i)        mengawasi ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang;
j)        mengawasi pengerukan dan reklamasi;
k)      mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan;
l)        melaksanakan bantuan pencarian dan penyelamatan;
m)    memimpin penanggulangan pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan; dan
n)      mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim.

Menurut Kabid Penjagaan Patroli Penyidikan Syahbandar Utama Tj Priok Jakarta, Toto Sukarno demi menjaga tugas dan fungsi kesyahbandaran Tj Priok Jakarta sesuai isi UU No 17 Tahun 2008 dalam pasal 208, bahwa Syahbandar diakuinya belum memiliki peralatan yang lengkap untuk menjalankan isi pasal tersebut.

Namun, lanjutnya, setelah  memiliki alat lengkap guna penanggulangan pencemaran di laut ini, Syahbandar bisa menjalankan tugas dan wewenang sesuai UU.

"Kita (Syahbandar Utama Tj Priok) bisa melaksanakan tugas dengan siap dan baik dengan adanya peralatan lengkap alat satu set penanggulangan pencemaran di laut ini,” kata Toto.

Alat yang didatangkan oleh Kementerian Perhubungan dari Amerika dan Kanada ini akan dibagikan ke 13 Unit Pelayanan Teknis (UPT) seluruh Indonesia yang datang dalam pelatihan di Ancol, Jakarta tersebut.

 “Pelatihan dari 13 UPT ini dipusatkan di Syahbandar Utama Tj Priok Jakarta, dan pelatihan di lautnya berada di Ancol, “ujarnya.

Pelatihan, masih kata Tito, penanggulangan pencemaran di laut ini dilakukan selama 3 hari terhitung sejak tanggal 16-18 Februari 2016. Dimana pada 16 Februari  adalah penjelasan teori yang berada di kelas ruang kesyahbandaran,  17 Februari setengah hari teori pematangan di kelas, lanjut pembongkaran alat di lapangan yang berada di Ancol, sekaligus penunjukkan nama-nama alat.
  
 Terakhir hari ke 3 pada  18 Februari dimana peserta dari masing-masing UPT ini terjun langsung dalam praktik di laut.

 “Ini pada hari terakhir ini sedang latihan basah, kemarin latihan kering saja, dan kita (tim pelatihan penanggulangan pencemaran di laut - red)  kerahkan seolah olah dalam kondisi sebenarnya. Jadi nanti sudah paham semua, dan siap menjadi tim professional  dalam penanggulangan pencemaran laut,” ungkapnya.

“Kebanyakan dari peserta pelatihan penanggulangan pencemaran di laut juga senior-senior, tetapi kali ini kebanyakan yang muda-muda  memiliki masa kerja  lebih lama dan tenaga lebih dari yang tua bisa sigap gesit dalam penanggulangan ini,” katanya lagi.

Peserta pelatihan penanggulangan pencemaran di laut ini, berjumlah 30 orang terdiri dari 29 laki-laki, dan 1 orang perempuan.

 “Dari peserta yang ikut ada yang sudah pernah ikut pelatihan semacam ini dan ada juga yang belum.
Alat sekarang kan tidak sama kalu dulu masih manual ,  sekarang sudah mesin dan automatis . Beda dengan jaman saya, makanya ini kita kenalkan dan adakan latihan alat penanggulangan pencemaran di laut yang modern dan canggih,” tuturnya (rhp/lasman)