Putusan Blok Masela Lamban, SKK Migas Khawatir PHK Besar Tejadi -->

Iklan Semua Halaman

Putusan Blok Masela Lamban, SKK Migas Khawatir PHK Besar Tejadi

Reporter eMaritim.Com
17 Maret 2016

Jakarta, eMaritim.com - Perusahaan migas Inpex dan Shell akan melakukan pengurangan karyawan.  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengkhawatirkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di Indonesia terhadap perusahaan tersebut.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menjelaskan, Inpex sebenarnya masih sangat mengharapkan keputusan persetujuan revisi POD (plan of development) Blok Masela, Maluku dapat segera diberikan. Tetapi, seadainya keputusan diberikan saat ini dan yang diputuskan adalah pilihan yang sesuai dengan rekomendasi SKK Migas yaitu offshore (FLNG), maka jadwal FID (final investment decision) proyek Blok Masela yang bernilai USD 14 miliar akan mundur lebih dua tahun, yaitu akhir 2020.

"SKK Migas menyayangkan dalam situasi ekonomi yang tengah menggenjot investasi ada investasi besar di depan mata justru mundur dua tahun," ujarnya dalam jumpa pers di Wisma Mulia, Jakarta, Rabu malam (16/3/2016).

Terlebih, pihaknya juga menyayangkan dampak terhadap rakyat Maluku yang tertunda menerima manfaat dari proyek Blok Masela minimal dua tahun.

"Untuk hitungan, kita mesti berpikir dengan cara pikir investor. Mereka masukkan parameter risiko yang lain. Kalau akhir 2018, risiko masih diterima. Begitu masuk 2019 Indonesia adalah masa pemilu dan mereka hitung tahun itu sulit dilakukan pengambilan keputusan investasi dengan nilai yang besar," tandas Amien. (wah/RMOL/Rhp)