ABK WNI Kembali Diserang Perompak Dalam Perjalanan Cebu-Tarakan -->

Iklan Semua Halaman

ABK WNI Kembali Diserang Perompak Dalam Perjalanan Cebu-Tarakan

Pulo Lasman Simanjuntak
16 April 2016

Jakarta,eMaritim.Com,-Lagi-lagi WNI menjadi korban pembajakan kapal di wilayah perairan yang ada di selatan Filipina. Pemerintah Indonesia mengajak Malaysia dan Filipina untuk memperkuat pengamanan.

Setelah 10 WNI diciduk oleh kelompok Abu Sayyaf pada akhir Maret dan sampai saat ini belum bisa dibebaskan, ada lagi empat WNI yang diculik diduga oleh kelompok yang sama. Keduanya terjadi di peraitan sebelah selatan Filipina.

"Konsulat RI Tawau terus melakukan koordinasi dengan otoritas di Malaysia yang ada di wilayah tersebut. Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi sering terjadinya pembajakan di kawasan tersebut. Indonesia juga akan mengajak negara negara tetangga untuk meningkatkan keamanan," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Lalu M Iqbal, Sabtu (16/4/2016).

Terkait 4 WNI yang menjadi korban penculikan, Iqbal mengatakan pemerintah langsung berkoordinasi dengan pemerintah negara tetangga terkait untuk mengatasi hal tersebut.

"Kementerian Luar Negeri telah berkordinasi langsung dengan manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai detail peristiwa tersebut. Saat ini Kementerian Luar Negeri juga terus melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak di dalam negeri maupun di Malaysia dan Filipina," kata Iqbal.

Sepuluh WNI itu berada di dalam kapal ketika diserang oleh perompak dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina menuju ke Tarakan. Dua kapal yang diserang yaitu Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi.

Di dalam kapal tersebut ada 10 WNI. Saat kejadian, 1 orang ABK tertembak, 5 orang selamat dan 4 orang diculik.

Namun tidak disebutkan secara jelas, siapa pihak yang menculik 4 WNI lainnya. Diduga kuat, 4 WNI itu diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.(**/detik.com/lasman simanjuntak)