Tahuna,eMaritim.Com,- Mahalnya harga barang
dan berbagai komoditas di pulau-pulau kecil di Indonesia bukan karena kurangnya
pasokan barang, tetapi akibat waktu pasokan yang tidak menentu. Untuk itu diberlakukan
angkutan barang terjadwal (freight liner)
yang bertujuan untuk menjaga harga barang, terutama di Indonesia bagian Tengah
dan Timur.
“Dengan begitu, pedagang yang
memasok barang dapat mengetahui, kapan kapal datang dan kapan pergi. Ini
penting, harga barang jadi mahal karena supply-nya
tidak ada”, ujar Menhub Ignasius Jonan pada acara peresmian 12 pelabuhan
penghubung dan perekat kepulauan terluar utara Indonesia di Tahuna, Sangihe
Sulawesi Utara, Minggu (1/5/2016).
Selain itu, dia tidak ingin melihat
pelabuhan tanpa memiliki sistem bongkar muat yang efisien dan memadai.
Menurutnya, kegiatan bongkar muat di pelabuhan di bawah Kementerian Perhubungan
harus mengunakan forklift, reachstacker, atau crane.
“Harus ada forklift,
reachstacker, dan crane sehingga proses bongkar muat tidak
pakai tenaga manusia lagi. Ini mohon diperhatikan karena efisiensi logistik itu
penting,” ungkapnya.
Sebelumnya Gubernur Sulawesi
Utara, Olly Dondokambey mengatakan, masyarakat Sulawesi Utara terutama di
kepulauan merasakan harga transportasi dan komoditas barang masih mahal. Dengan
diresmikannya pelabuhan-pelabuhan tersebut, Olly berharap masyarakat dapat
menggunakan segala fasilitasnya dengan baik dan kedepannya juga terus
dilaksanakan peningkatan fasilitas di sektor transportasi lain.
Olly juga meminta agar Pelabuhan
Manado yang dikelola oleh PT. Pelindo IV diserahkan kembali kepada Kementerian
Perhubungan karena selama ini investasinya mandeg. Diharapkan pengelolaan
Pelabuhan Manado oleh Kemenhub dapat turut menggerakan Kawasan Ekonomi Khusus
Bitung, salah satunya dari Bunaken, yang memiliki daya tarik besar sebagai
obyek wisata.
“Saya sedang minta PT Pelindo di Manado untuk serahkan saja
Pelabuhan Manado yang berkapasitas kecil ke Kemenhub, agar Pelindo dapat
berkonsentrasi ke Pelabuhan Bitung”. Untuk diketahui, Pelabuhan Bitung telah
ditetapkan sebagai Pelabuhan Hub Internasional melalui Peraturan Presiden Nomor
2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.
Dengan demikian, Pelabuhan Bitung dapat
menjadi pintu gerbang utama di wilayah timur Indonesia di masa depan.
Menanggapi permintaan Gubernur,
Jonan mengatakan dirinya sudah menyampaikan surat kepada Presiden untuk
mengambil alih pengoperasian Pelabuhan Manado. “Tapi kelihatannya Menteri BUMN
siap mengembangkan pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo”, pungkas
Jonan. (**/berita/foto/www.dephub.go.id)
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak