Jakarta, eMaritim.com – Indonesian National Shipowners’
Association (INSA) hari ini, Jum’at
(22/7/2016) melakukan rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pertemuan ini guna
membahas permasalahan yang ada pada persoalan pelayaran dan guna meningkatkan
daya saing industri pelayaran nasional.
Rapat tersebut dihadiri 19 perwakilan dari Ditjen Hubla
termasuk 5 pejabat tinggi seperti Direktur Lalu Lintas Angkutan dan Angkutan
Laut, Adolf R. Tambunan; Direktur Perkalapan dan Kepelautan, Sugeng Wibowo;
Direktur Kepelabuhan, Mauritz HM. Sibarani; Direktur Kesatuan Penjagaan Laut,
dan Lepas Pantai, Gajah Rooseno; Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran yang
mewakili Direktur Kenavigasian, Bambang Wiyanto. Sedangkan dari DPP INSA
sendiri terlihat hadiri Ketua Umum (Ketum) INSA, Caarmelita Hartoto; Ketua
Penasehat DPP INSA, H. Soenarto; dan Jajaran pengurus INSA lainnya.
Dalam hal ini Ketum INSA, Carmelita Hartoto mengungkapkan 26
isu permasalahan diantaranya mengenai ‘Inaportnet
di Makassar’. Dirinya sebut bahwa dugaan penyebab masalahnya yakni; sering
menampilkan data fisik kapal yang berbeda, lalu terkait Pemberitahuan Keagenan Kapal
Asing (PKKA) data pelabuhan last port
belum lengkap.
Adapaun pembahasan lain, masih lanjut dia, mengenai approved
data yang saling mempengaruhi (dari Inaport
ke Isport) sehingga mengakibatkan
keterlambatan approved data. Lalu ada
juga kendala mengenai administratif lainnya.
Carmelita juga menawarkan solusi terhadap permasalahan
tersebut kepada Hubla agar perbaiki sistem sampai benar-benar bisa di
aplikasikan.
“bagaimana coba itu sistim masih belum benar berarti, coba
dibenarin dulu itu semua sistim agar bisa diaplikasikan ,” ungkap Carmelita
Hartoto di kantor DPP INSA, Jalan Tanah Abang III, No 10, Jakarta Pusat. (Rhp)