Jakarta, eMaritim.com – Usai lebaran
2016, Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita
Hartoto, menghimbau operator dan stakeholder tingkatkan kinerja dan saling
bersinergi guna menghindari ancaman kongesti di Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta.
Terdapat laporan adanya kepadatan
barang di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat hingga Sabtu Malam, pekan ini
(15-16 Juli 2016) dan kondisi baru bisa mencair pada Minggu pagi hari ini
(17/7). Kondisi nyaris kongesti itu dipicu oleh kegiatan ekspor impor yang mulai
aktif setelah Lebaran dan peningkatan penangan peti kemas internasional di
Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Umum Indonesian National
Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto menilai, sebenarnya operator
dan pemangku kepentingan pelabuhan telah mengantisipasi hal ini sebelumnya.
Hanya saja antisipasi tersebut belum ditunjang dengan fasilitas infrastruktur
jalan dari dan menuju pelabuhan yang memadai karena masih adanya tiang-tiang
pancang penyanggah jalan layang yang belum selesai dikerjakan.
Untuk mengurai kepadatan barang yang
tejadi saat ini, dia menilai, pihaknya meminta agar operator pelabuhan
meningkatkan kinerja dan saling bersinergi dengan otoritas pelabuhan dan Ditjen
Bea Cukai.
Selain itu, langkah untuk
menghindari ancaman kongesti adalah dengan memaksimalkan pelabuhan sekitar
Pelabuhan Tanjung Priok, seperti Pelabuhan Marunda, Cikarang Dry Port (CDP),
Tanjung Perak dan Tanjung Emas.
Dengan begitu, kepadatan barang
tidak lebih dari batas ideal yard occupancy ratio (YOR) yakni 65%. “Batas ideal
YOR ini yang harus dijaga di pelabuhan agar tidak terjadi kongesti,"
Namun demikian, pemaksimalan
pelabuhan di sekitar Tanjung Priok, perlu dibarengi dengan kelancaran akses
jalan dari dan menuju pelabuhan seperti pada akses Jalan Cacing dan akses
jalan Yos Sudarso yang kondisi saat ini cukup padat.
Dengan begitu, potensi terjadinya
kenaikan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok pada masa yang akan datang
tidak menimbulkan permasalahan kepadatan barang di pelabuhan seperti saat ini.
"Selain kondisi di pelabuhan,
yang perlu diperhatikan adalah akses keluar dan masuk pelabuhan agar ada
kelancaran arus barang." Katanya. (Rhp)