Jakarta,
eMaritim.com – Kerusuhan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan yang gagal
terjadi di negara Turki 2 hari ini
dimulai sejak Sabtu (16/07) dini hari waktu Indonesia tak menyebabkan gangguan
di pipa saluran minyak mentah dari Azebaijan dan Irak menuju ke Port
Mediterania Turki Ceyhan.
Menurut berita yang
dilansir Bloomberg News disebutkan bahwa
selat Turki terbuka untuk lalu lintas pengiriman minyak mentah "Fasilitas
kami di Turki terbuka dan beroperasi secara normal, tidak ada gangguan aliran
minyak pipa BTC" kata juru bicara BP David Nicholas dalam sebuah e-mail
dalam menanggapi pertanyaan Bloomberg News.
Seperti diketahui di
persimpangan Eropa dan Asia, Turki merupakan saluran penting transportasi
minyak mentah dari Rusia dan Irak ke Laut Mediterania. Jutaan barel minyak
perjalanan melalui jalur saluran air dan pipa aliran minyak setiap hari. Negara ini
juga di pinggiran konflik lebih luas di Timur Tengah, dengan Suriah berbatasan
tepi tenggara Turki. Namun dilain sisi minyak naik sebanyak 1,9 persen pada
hari Jumat setelah kudeta dimulai (waktu Turki).
Keuntungan
minyak
David Goldwyn, mantan
utusan khusus Departemen Luar Negeri dan koordinator untuk urusan energi
internasional pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Obama, mengatakan “terlalu
dini untuk menilai dampak pada transportasi energi dari kerusuhan di Turki,”
ungkanya.
Upaya kudeta
digagalkan setelah jam bentrokan yang melihat tank memblokade jalan, tentara
memerangi polisi dan pesawat tempur membom parlemen di Ankara. jendral senior
di antara lebih dari 2.800 personil militer yang ditangkap dalam penggerebekan
pada Sabtu, setelah bentrokan yang menewaskan hampir 200 orang tewas, termasuk
beberapa peserta lusin kudeta.
Seperti diketahui Turki
Straits, termasuk Bosporus dan Dardanelles, merupakan salah satu titik akhir
utama di perdagangan minyak dunia untuk transit minyak mentah yg berlayar di
laut, dengan sekitar 2,9 juta barel minyak per hari melewati di tahun 2013,
data tersebut diambil dari data terakhir yang tersedia dari AS Administrasi
Informasi Energi.
Turki merupakan
rumah bagi jaringan pipa yang mengangkut minyak mentah dan kondensat dari
negara-negara termasuk Irak dan Azerbaijan ke Ceyhan, di Mediterania di Turki
selatan. pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan BP diekspor 67 juta barel minyak mentah, atau
sekitar 740.000 per hari, dari pelabuhan di kuartal pertama, menurut perusahaan
Inggris.
Setidaknya 10 kapal
tanker minyak mentah yang menandakan port Turki pada saat kudeta, menurut data
yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Mereka termasuk enam Suezmax dan dua kapal
Aframax menuju Ceyhan Turki(gCaptain
/ Rhp) (Foto: Istimewa)