Sumber Foto: Istimewa |
Jakarta, eMaritim.com - Dari hasil perhitungan Formula Patokan
harga minyak Indonesia atau ICP (Indonesia Crude Price),
harga rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada bulan Juli 2016 mencapai US$
40,70 per barel atau turun US$ 3,80 per barel dari US$ 44,50 per barel
pada bulan Juni 2016. Sementara harga SLC/Minas mencapai US$ 40,77 per
barel, turun sebesar US$ 4,87 per barel dari US$ 45,64 per barel pada bulan
sebelumnya.
Penurunan
harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga
minyak mentah utama di pasar Internasional, yang diakibatkan oleh beberapa
faktor yakni:
Menurut
data yang dilanssir dari IEA (International Energy Agency) dan OPEC (Organization
of the Petroleum Exporting Countries) di bulan Juli 2016, produksi minyak
mentah OPEC pada bulan Juni 2016 mengalami peningkatan dibandingkan dengan
bulan Mei 2016 sebesar 0,4 juta barel per hari dan 0,264 juta barel per hari.
Berdasarkan
publikasi data IEA tersebut, produksi minyak mentah Non-OPEC pada bulan Juni
2016 mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Mei 2016 sebesar 0,20 juta
barel per hari, dari 55,74 juta barel per hari pada Mei 2016, menjadi sebesar
55,94 juta barel per hari pada Juni 2016.
Melemahnya
kondisi perekonomian global yang diindikasikan oleh beberapa faktor, sebagai
berikut: Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2016 oleh IMF (International
Market Fund ) turun sebesar 0,1% menjadi 3,1% dibandingkan proyeksi bulan
April 2016. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2016 oleh OPEC turun
sebesar 0.1% menjadi 3.0% dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
Berdasarkan
laporan EIA (Energy Information Administration) – USA, tingkat stok gasoline
dan distillate fuel oil AS selama bulan Juli 2016 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan bulan Juni 2016: Stok gasoline di bulan Juli 2016
naik 2,5 juta barel menjadi sebesar 241,5 juta barel. Stok distillate fuel
oil di bulan Juli 2016 naik 1,5 juta barel menjadi sebesar 152 juta barel.
Ditambah
lagi dengan menguatnya nilai tukar Dollar AS dibandingkan mata uang dunia
lainnya. juga menjadi faktor menurunnya harga minyak mentah Indonesia.
Untuk
kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh
faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh turunnya impor minyak mentah
Tiongkok yang disebabkan oleh melemahnya perekonomian negara tersebut dan
turunnya permintaan gasoline di Tiongkok.
Perkembangan
harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Juli 2016
dibandingkan bulan Juni 2016, sebagai berikut:
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 4,05 per barel dari US$ 48,85 per barel menjadi US$ 44,80 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,40 per barel dari US$ 49,93 per barel menjadi US$ 46,53 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 2,97 per barel dari US$ 45,84 per barel menjadi US$ 42,87 per barel. (Data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi / Rhp) (Foto: Istimewa)