Jakarta,
eMaritim.com -.Masih
adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan Abu
Sayyaf, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakui, pihaknya tidak bisa
memastikan secara jelas keberadaan WNI yang disekap kelompok militan tersebut,
sebab kondisi mereka selalu berpindah-pindah
"Tetapi lokasi paling tidak dari informasi yang diperoleh, mereka berada di sekitar Pulau Sulu," kata Retno di Kantor Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016).
Meski begitu, Retno mengaku lokasi yang tepat para penyandera menyekap WNI tidak bisa dipastikan secara tepat. Lagi-lagi alasan kerap berpindah-pindah menjadi penghalang informasi itu bisa didapat secara akurat.
Menurutnya, kondisi sembilan WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi sehat. "Sekarang sulit bagi kami menyampaikan mereka ada di mana. Berapa jam kemudian mereka sudah pindah," ucapnya.
Retno mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pembebasan terhadap WNI lainnya, meski hal itu dianggap bukan lah pekerjaan yang mudah. Karenanya dia meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia untuk upaya pembebasan tersebut.
"Tetapi yang perlu saya yakinkan adalah pemerintah terus berupaya melakukan pembebasan," tukasnya seperti dilansir sindonews.com
Dua WNI bernama Sofyan dan Ismail dipastikan berhasil meloloskan diri dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Keduanya dalam perlindungan pemerintah Filipina dan perwakilan Indonesia di Filipina. Kini tersisa sembilan WNI yang masih disandera. (Rhp) (Sumber Foto: Istimewa)
"Tetapi lokasi paling tidak dari informasi yang diperoleh, mereka berada di sekitar Pulau Sulu," kata Retno di Kantor Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016).
Meski begitu, Retno mengaku lokasi yang tepat para penyandera menyekap WNI tidak bisa dipastikan secara tepat. Lagi-lagi alasan kerap berpindah-pindah menjadi penghalang informasi itu bisa didapat secara akurat.
Menurutnya, kondisi sembilan WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi sehat. "Sekarang sulit bagi kami menyampaikan mereka ada di mana. Berapa jam kemudian mereka sudah pindah," ucapnya.
Retno mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pembebasan terhadap WNI lainnya, meski hal itu dianggap bukan lah pekerjaan yang mudah. Karenanya dia meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia untuk upaya pembebasan tersebut.
"Tetapi yang perlu saya yakinkan adalah pemerintah terus berupaya melakukan pembebasan," tukasnya seperti dilansir sindonews.com
Dua WNI bernama Sofyan dan Ismail dipastikan berhasil meloloskan diri dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Keduanya dalam perlindungan pemerintah Filipina dan perwakilan Indonesia di Filipina. Kini tersisa sembilan WNI yang masih disandera. (Rhp) (Sumber Foto: Istimewa)