Jakarta,
eMaritim.com — Pelaksana tugas (Plt.) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan
beserta Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji dan Direktur
Jenderal Minyak dan Gas Bumi I.G.N Wiratmadja Puja memprioritaskan 10 proyek
strategis di sektor minyak dan gas bumi dapat dirampungkan dalam 2 minggu
depan.
Kesepuluh
proyek strategis tersebut terdiri dari Blok East Natuna, Blok Mahakam, proyek
laut dalam atau Indonesian Deepwater Development, Lapangan Jangkrik. Selain
itu, juga dibahas revisi UU Migas, revisi Peraturan Pemerintah No. 79/2016
tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan
di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Proyek lain
yang menjadi prioritas adalah pipa gas West Natuna Transportation System (WNTS)
ke Pulau Pemping, kilang baru, kilang mini, dan insentif untuk proyek migas di
laut dalam.
Luhut
memastikan sepuluh proyek ini akan berjalan dengan baik. “Sebetulnya ada 32
hal, tetapi yang prioritas yang sepuluh item ini dulu. Kami
percepat dalam 2 minggu ke depan. Itu proyek yang sempat tertunda akan kami
kebut,” kata Luhut, Kamis (18/8/2016).
Dia merinci
untuk proyek Lapangan Jangkrik akan didiskusikan dengan PT Per usahaan Listrik
Negara (Persero) untuk dimanfaatkan gas sebagai bahan baku pembangkit.
Untuk peralihan
pengelolaan Blok Mahakam, katanya, PT Pertamina (Persero) dan Total E&P
Indonesie akan berdiskusi lebih lanjut dalam waktu dekat. “Minggu depan, supaya
tidak ada lagi isu tertunda yang masih jalan. Yang sisanya 20 hal lagi akan
kami selesaikan bertahap. Sepuluh hal pertama ini menurut Sekjen dan Dirjen
Migas adalah yang paling urgen dibahas,” katanya.
Terkait
dengan pembangunan kilang, kata Luhut, proses tender akan dipercepat. Dia
berharap agar konstruksi dua kilang minyak berukuran besar sudah dapat dimulai
pada tahun depan. (Rhp) (Sumber Foto; Istimewa/Ilustrasi)
(Bisnis.com)