Lambatnya Kinerja Pelindo I, Polri Berjanji Akan Mengusutnya -->

Iklan Semua Halaman

Lambatnya Kinerja Pelindo I, Polri Berjanji Akan Mengusutnya

22 September 2016


Ilustrasi Foto Crane | Sumber Foto: Istimewa


Jakarta, eMaritim.com - Buntut kemarahan Presiden Joko Widodo saat mesmikan NPCT1 Priok, terkait rendahnya kinerja Pelabuhan Belawan Medan yang hanya mengoperasikan satu crane dari 10 crane yang tersedia,  Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Irjen Ari Dono Sukmanto berjanji akan mengusut penyebab lambatnya kinerja di Pelindo 1.

Terutama untuk pengadaan alat berat CC No.4 di Belawan International Container Terminal (BICT) yang sejak awal pembelian  tahun 2012 hingga kini belum pernah difungsikan.

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan NPCT 1 di Priok juga menyebutkan, Pelindo 1 hanya mengoperasikan satu alat saja dari 10 alat yang ada, sehingga pengusaha saling berebut ingin memakai satu alat tersebut dan terjadilah praktek pungutan liar (pungli) di pelabuhan tersebut.

Dengan alasan itu,  Presiden Joko Widodo menyinggung  soal waktu tunggu bongkar muat dan waktu inap barang di pelabuhan  atau dwelling time diatas 8-10 hari dan lagsung  memerintahkan kapolri Jenderal Tito Karnavian segera memberantas praktek pungli di Belawan serta mengusut penyebab rusaknya alat berat  tersebut.

Menanggapi pernyataan Presiden itu, Kabareskrim Irjen Pol Dono Sukmanto mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Menko Maritim, Menteri Perhubungan, jajaran direksi Pelindo 1 hingga Pelindo 4.

" Telah melakukan koordinasi  dan rapat  bersama. Pada prinsipnya Polri siap membantu memperlancar penurunan dwelling  time di Belawan dan pelabuhan lainnya," kata Dono.

Dia juga berharap, adanya informasi dari masyarakat luas maupun pengguna jasa pelabuhan. Yang pasti, kata dia,  akan diusut tuntas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemakai jasa maupun perusahaan pelayaran alat berat CC No 4 yang ada di BICT dibeli lebih dari Rp60 miliar namun sia-sia tidak dioperasikan bahkan direncanakan akan dihapus dalam pembukuan alat berat Pelindo 1.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, usai memimpin rapat koordinasi tentang dwelling time di kantornya Rabu (21/09/2016) berjanji akan menegur Dirut Pelindo 1 jika benar ada alat berat yang sudah dibeli mahal namun tidak difungsikan. Sebab saat ini pemerintah sedang membutuhkan banyak alat berat di pelabuhan-pelabuhan guna menurunkan waktu dwelling time hingga mencapai target di bawah 3 hari.

" Saya akan tanyakan ke Pelindo 1 tetapi kita jangan melihat masa lalu lagi tapi liatlah masa depan. Kita perlu banyak alat berat untuk menurunkan dwelling time"  jelas Menhub. (Rhp)