Pelabuhan Tobelo belum digunakan(2). -->

Iklan Semua Halaman

Pelabuhan Tobelo belum digunakan(2).

25 September 2016

Sofifi 25 September 2016,emaritim.com


Pelabuhan kontainer Tobelo yang pembangunannya dimaksudkan sebagai pelabuhan pengumpul wilayah Halmahera dan sekitarnya masih belum digunakan sama sekali. Beberapa fasilitas di pelabuhan yang pembangunannya di resmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 5 April 2016 belum terpenuhi tetapi malah sebagian sudah mulai hilang.

Fasilitas pemanduan belum ada sama sekali, yang berkibat pernah kandasnya 2 kapal di tahun 2016 ini sementara fasilitas penundaan juga tidak ada. Bahkan beberapa bolder di pelabuhan sudah mulai hilang baut bautnya dicuri tangan tangan tidak bertanggung jawab. Sekeliling pelabuhan belum ada pagar pembatas dengan rumah rumah penduduk dan bahkan papan nama Pelabuhan Tobelo masih tepat berada didepan kamar mandi penduduk. Lapangan penumpukan kontainer juga tampak kosong sama sekali yang menandakan tidak pernah digunakan.

Dari wawancara eMaritim.com di kota Tobelo dengan Captain Ronald R Besare seorang praktisi maritim lokal di Kabupaten Halmahera Utara didapat keterangan: "Bagaimana mau melaksanakan kontainerisasi, akses jalan utama menuju gate pelabuhan juga masih sempit.Tidak mungkin truk kontainer bisa lewat sini, apalagi kabel kabel listrik pun banyak yang menyilangi jalan dan rendah. Lebih lebih setiap perempatan jalan menuju pelabuhan tidak memungkinkan untuk truk berbelok. Selama ini setiap kontainer yang masuk pelabuhan lama selalu dibongkar didalam untuk selanjutnya dibawa isinya dengan mobil yang lebih kecil".

Lebih jauh Captain Ronald menjelaskan bahwa Pemda Halmahera Utara pada awal 2016 pernah menyurati Kementrian Perhubungan dan meminta agar Pelindo masuk dan mengoperasikan pelabuhan kontainer Tobelo.
"Jika memang Pelindo IV menganggap bahwa Tobelo belum bisa mendatangkan profit untuk dioperasikan, kami berharap pihak swasta yang diperbolehkan mengelola pelabuhan tersebut. Itu jauh lebih baik ketimbang pelabuhan rusak tidak terpakai dan tidak terawat sehingga keberadaan nya tidak mendatangkan manfaat buat pulau Halmahera". tegasnya.

Suatu peringatan yang jujur untuk pemerintah, khususnya Kementrian Perhubungan untuk segera menindak lanjuti dan membuka diri bagi semua pihak yang ingin memajukan industri maritim dan memajukan daerahnya. Lebih jauh Ronald mengatakan: "Pelindo atau swasta semua didasari oleh perhitungan bisnis, apabila swasta yang lebih cepat menyanggupi mengoperasikan maka kami tidak mempermasalahkan nya yang penting harga barang dan distribusinya menjadi lebih baik".(jan)