Jakarta, eMaritim.com – Bangkrutnya
perusahaan pelayaran Hanjin asal Korea Selatan, Kamar Dagang dan Industri (KADIN )
Indonesia ingatkan kepada para pelaku usaha (eksportir-importir) agar
berhati-hati dalam memiliih perusahaan pelayaran.
Menurut Wakil Ketua Umum KADIN
Indonesia Carmelita Hartoto mengatakan Kasus Hanjin dalam status dibawah pengawasan
kurator (receivership) akibat kerugian yang berkelanjutan meninggalkan banyak
masalah bukan saja kepada pemilik barang (baik shipper mauoun consigneI tapi
juga banyak pihak lainnya seperti utamanya rekan bisnis Hanjin (vendor,
supplier seperti terminal/pelabuhan, bunker, kontraktor, feeder, depo dsb)
selain lender (bank pemberi pembiayaan).
Menurutnya dalam konteks ekonomi di Indonesia
yang kaitannya dengan ekspor impor, maka kasus Hanjin sedikit banyaknya akan
berdampak paling tidak terjadi keterlambatan delivery dari barang-barang yang
dikapalkan dengan Hanjin, selain itu tentunya berpotensi timbul biaya tambahan
yang bisa saja dibebankan ke pemilik barang akibat disuspendnya kapal-kapal
yang dioperasikan Hanjin.
Dirinya menambahkan pemilik barang
bisa dapat getahnya karena Hanjin meninggalkan kewajibannya secara relatif
mendadak hampir tidak memberikan cukup waktu kepada berbagai pihak yang
terlibat agar dampaknya tak sebesar saat ini.
Menanggapi hal itu, Ketua Komite
Tetap Sarana dan Prasarana KADIN Indonesia, Asmari Heri, mengatakan
rendahnya ocean freight yang terjadi di market akibat kelebihan pasokan space
kapal hampir di semua rute international di satu sisi menguntungkan para
eksporter atau importer dengan ongkos angkut yaang sangat rendah tadi. Tapi,
disisi lain terus turunnya freigh tadi membuat kerugian yang terus menerus
diderita oleh hampir semua pelayaran international dan Hanjin adalah korban
pertama dengan skala yang relatif sangat besar di Industri pelayaran kontainer
global.
“kedepannya, bagaimana agar kasus
Hanjin ini tidak terus terjadi lagi (pada perusahaan pelayaran lainnya) atau
paling tidak bagaimana agar apa yang akan menimpa industri pelayaran global
dapat diantisipasi, setidaknya dampaknya dapat diminimalisir oleh para
eksportir atau importir anggota kadin,” ungkapnya.
Dirinya juga menyarankan dalam
memiih perusahaan pelayaaran yang akan dipakai sebaiknya yang mempunyai
reputasi dan financial trackrecordnya yang tak mengkhawatirkn, tidak memilih
carrier yang terus merugi, walaupun ocean freightnya sangat rendah, juga
sebaiknya kalau memungkinkan term of shipmentnya dirubah yang memungkinkan agar
eksportir kita bisa menentukan pelayaran mana yang laik dipakai jadi kontrol
untuk penentuan pelayaran yang dipakai sepenuhnya ada ditentukan oleh kita
sendiri (eksportir – importir anggota Kadin). (Rhp)