![]() |
Taufik Hidayat Ketua Umum Asosiasi Independent Surveyor Indonesia (AISI) |
Jakarta, eMaritim.com – Pentingnya menerapkan asas kejujuran
dan profesionalisme dalam bekerja, Taufik Hidayat Ketua Umum Asosiasi
Independent Surveyor Indonesia (AISI) selalu mengingatkan kepada anggotanya
agar menjaga kredibilitas yang dapat dipercaya dan asas profesionalisme dalam
bekerja yang tetap dipertahankan.
Taufik menjelaskan bahwa
AISI merupakan para Surveyor yang memiliki kredibel yang tinggi, sehingga tugas
seorang Surveyor untuk mewakili penjual dan pembeli, serta memastikan kuantiti
dan kualiti barang. Tak hanya itu surveyor juga bekerja pada perusahaan asuransi
apabila ada perstiwa yang tak diharapkan terjadi. “maka surveyorlah yang
disuruh untuk melakukan invesitigasi,” katanya.
Seperti halnya surveyor petrolium dimana Indonesia mau
membeli atau menjual cruid oil atau
minyak mentah, maka akan banyak proses pengkapalan, akan ada proses pemindahan
dari satu titik ke titik lain, pemindahan itu mayoritas bisa menggunakan kapal,
truk tangki, atau sejenisnya. Pada saat transaksi itulah surveyor yang mewakili
penjual dan pembeli guna memastikan kuantitas dan kualitas yang akan
disepakati.
Sebelumnya, lanjut Taufik, antara pihak penjual dan pembeli
telah melakukan proses persetujuan atau deal
untuk kuantitasnya dan akan ada angka atau nominal yang dibicarakan, sementara
itu untuk kualitinya adalah spek atau kualitas barang yang diharapkan oleh
pembeli, taufik juga menambahkan bahwa AISI yang menjadi wadah untuk mewakili
bisnis to bisnis, karena pembeli dan penjual tak akan hadir dilapangan. “karena
meraka (penjual dan pembeli) telah memberikan kepercayaan penuh kepada anggota
kita (AISI), maka anggota AISI siap menjalankan asas profesional yang
independent survey,” ungkap taufik.
Taufik juga menjelaskan bahwa surveyor tak boleh berpihak
kepada para pelaku bisnis, “tidak boleh terlalu condong kepada pihak penjual
ataupun pembeli, karena nantinya akan ada yang merasa dirugikan,” tuturnya
Selain proses berbisnis yang lancar, para pelaku bisnis juga
menginginkan barang atau muatannya di asuransikan, karena apabila terjadi hal
yang tak diharapkan misalnya kapal mengalami kecelakaan, barang yang dibawa
terkontaminasi, kapal tenggelam, isi cargo dicuri atau dirampok maka pihak
asuransilah yang akan menanganinya, maka pihak asuransi juga menunjuk para
surveyor untuk mengecek peristiwa yang terjadi dilapangan.
Pria yang juga bekerja di PT Citrabuana Indoloka tersebut
juga menjelaskan bahwa tugas suveyor adalah melaporkan actual finding atau melaporkan temuan dilapangan seperti apa, apabila
terjadi loses, itu ada toleransi,
misalkan ketika mengangkat cruid oil,
ada hal yang disepakati plus minusnya, misalnya 5%. “Nah surveyor bekerja atas
dasar agreement antara penjual dan pembeli, jadi setiap kesepakatan anatar penjual
dan pembelli itu disepakati tentang toleransinya,” imbuhnya.
Loses
berbicara loses,
masih Taufik, memang ada batas toleransi yang harus dipatuhi, artinya ketika
minimum atau maksismum toleransinya yang tak tercapai, cargo dicuri, tumpah,
dan ada ketidak beresan dalam pengukurannya, maka surveyor akan melakukan
investigasi.
“Namun kalau tak ada
pencurian, penumpahan minyak, salah dalam operasi, akan tetapi terjadi
perbedaan penerimaan barang diatas kapal dengan pihak yang berada di darat yang
mengeluarkan barang, jumlahnya saling berbeda, maka action surveyor akan tetap melakukan investigasi,” tegasnya.
Taufik menambahkan apabila surveyor terlibat dalam kasus
pengecekan tersebut, berarti surveyor tersebut telah melakukan pencurian, maka
kredibilitasnya diragukan dan akan ada sanksi yang didapat, “urusannya juga
dengan hukum dan ini termasuk perbuatan kriminal,” tegasnya.
Senada dengan Taufik, Sekertaris Umum AISI Taufik
Hidayatullah juga selalu mendukung penuh agar anggotanya tetap menjaga
kredibiltasnya, nama baik perusahaan dan AISI, serta tetap menerapkan
profesionalisme dalam bekerja.
Dirinya juga menambahkan bahwa AISI telah berdiri sejak 28
mei 1981, saat ini AISI memiliki 46 anggota perusahaan yang bergerak di bidang
survey dimana 4 anggota perusahaan BUMN dan 42 lainnya dari swasta
“Semua perusahaan anggota adalah lokal, hal ini dibuktikan
dengan surat ijin usaha jasa survey terkait dengan diterbitkannya surat itu
oleh kementerian perdagangan, hanya mencakup yang sifatnya mayoritas komoditi,”
tuturnya.