![]() |
Presiden Jokowidodo meresmikan acara Indonesia Infrastructure Week 2016, di JCC Senayan |
Jokowi juga mengatakan infrastruktur yang dibuka besar
seperti Bandara, Pelabuhan, dan Infrastruktur darat lainnya sangat diperlukan
pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur guna daya saing Indonesia yang
kuat.
Dalam keterbatasan sumber pendanaan BUMN yang dimiliki
indonesia saat ini tak mampu untuk memenuhi kebutuhan total pembangunan
Indonesia, pendanaan yang diperlukan untuk membangun keseluruhan disebutkan
Jokowi mencapai 5500 Triliun hingga tahun 2019 mendatang. Angka ini
terbilang fantastis mengingat banyak mega proyek infrastruktur yang akan
dibangun mulai dari jalan tol, jembatan, pelabuhan, kereta, bandara, hingga
proyek kelistrikan 35.000 MW.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki
Hadimuljono menjadi salah satu pembicara dalam pembukaan kegiatan ini. Dalam
sambutannya Basuki menyatakan, kegiatan ini merupakan wadah bagi para pemain
sektor konstruksi untuk bertemu dan mengeksplorasi sektor konstruksi Indonesia
bagi para investor. Basuki juga mendorong para investor untuk tidak ragu untuk
ikut berperan serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Kami fasilitasi hal yang ingin diketahui mengenai
pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk beberapa list peluang
investasi infrastructure project ke-PUPR-an termasuk jalan, jembatan,
bendungan, irigasi, perumahan, limbah, persampahan, dan air minum, yang siap
untuk di bangun oleh swasta, atau melalui skema Public Private Partnership.”
ujar Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2016).
Kementerian PUPR memiliki langkah-langkah strategis
pendorong investasi infrastruktur, salah satunya menjadi pusat layanan
investasi infrastruktur bidang PUPR. Melalui Direktorat Jenderal Bina
Konstruksi sebagai simpul KPBU, Kementerian PUPR memfasilitasi seluruh
stakeholder dalam penyelenggaraan KPBU sekaligus mempromosikan potensi
investasi infrastruktur PUPR. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi secara
konstan terus mengembangkan pola-pola pembiayaan infrastruktur yang inovatif
dan pola investasi yang menarik bagi sektor swasta. Sektor konstruksi Indonesia
terus berusaha meningkatkan daya saingnya untuk dapat berkiprah di pasar
konstruksi internasional.
Acara yang berlangsung selama tiga hari mulai dari 9
hingga 11 November 2016 ini memiliki tujuh rangkaian kegiatan antara lain Lomba
Dan Sarasehan Pekerja Konstruksi 2016, Kompetisi Foto Konstruksi Indonesia
2016, Lomba Jurnalistik/Karya Tulis Media Cetak 2016, Penghargaan Karya
Konstruksi, Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi 2016, Pameran Konstruksi Indonesia
2016, dan Seminar Konstruksi Indonesia 2016.
Tahun ini merupakan tahun ke 13 terselenggaranya
Konstruksi Indonesia, yang berlangsung pertama kalinya pada tahun 2003. Konstruksi
Indonesia 2016 diadakan dalam rangka rangkaian Hari Bakti Kementerian PUPR yang
jatuh pada tanggal 3 Desember. Pada tahun ini, Konstruksi Indonesia 2016
mengangkat tema Ketahanan Masyarakat Jasa Konstruksi Indonesia Menghadapi
Liberalisasi Pengadaan Barang dan Jasa.
Konstruksi Indonesia 2016 memberikan informasi lebih
dalam dan detail mengenai progres pembangunan proyek strategis nasional
infrastruktur termasuk PUPR, serta menyebarkan informasi mengenai peluang dan
kesempatan berinvestasi infrastruktur di Indonesia. (Hdi)