Sumber Foto : Istimewa |
Banten, eMaritim.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
meluncurkan program bertajuk ASDP Bersih, yakni gerakan kolektif dan
kontinyu seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk mengedepankan perilaku
kerja bersih dari praktek penyimpangan yang merugikan pengguna jasa,
perusahaan, dan negara.
Peluncuran program ASDP Bersih ini digelar Perseroan,
dimana seluruh direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), VP,
General Manager dan karyawan cabang Merak menggelar kerja bakti di atas KMP
Portlink III, di Pelabuhan Merak Banten, Selasa (15/11).
PLT Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Faik Fahmi mengatakan, program ASDP Bersih ini menjadi bukti komitmen
dalam mendukung bisnis ASDP lebih baik ke depannya.
"Ini bentuk kerja nyata, melakukan hal kecil (kegiatan
kerja bakti) di kapal, namun memberikan makna yang luar biasa,
peduli terhadap aset perusahaan dan secara konsisten memberikan pelayanan
optimal kepada pengguna jasa, " tuturnya.
Kehadiran dan layanan PT ASDP Indonesia Ferry sangat
dibutuhkan masyarakat sebagai sarana transportasi yang menghubungkan
pulau-pulau di Indonesia, bahkan hingga pulau terluar. Dengan adanya
layanan feri yang andal dan tangguh, perekonomian negara bisa berjalan dengan
baik dan bisa dinikmati masyarakat.
Adapun implementasi dari program ASDP Bersih dalam cakupan
lebih luas yang menyangkut tindak korupsi, kecurangan, pungutan
liar, pencurian, tindakan suap, penggelapan aset dan
lainnya, manajemen telah berkomitmen untuk memberantas praktek
penyimpangan tersebut dengan melakukan monitoring langsung di lapangan,
pemberian sanksi tegas, sosialisasi, membuka saluran pelaporan
(sistem whitle blowing system & ASDP 191, hingga pembentukan satgas.
"Mudah-mudahan langkah kecil yang dilakukan hari ini
bisa dilakukan berkelanjutan dan menjadi budaya positif perusahaan, "
ujarnya.
Ekspansi
PT ASDP Indonesia Ferry berencana membeli 60 kapal baru
dalam 5 tahun ke depan untuk meningkatkan layanan sesuai pertumbuhan dan
kebutuhan pasar.
Perseroan juga akan meningkatkan produktivitas kapal yang
ada seperti di rute penyeberangan Merak-Bakauheni. Di lintasan tersibuk ini,
kapal ASDP hanya beroperasi 12 hari dalam sebulan karena banyaknya perusahaan
jasa penyeberangan di sana.
"Kapal-kapal besar di Merak akan kami gunakan untuk
rute lain yang akan kami kembangkan agar lebih produktif. Kami juga akan beli
kapal-kapal baru -- dari sebelumnya kapal bekas -- agar bisa mengambil pasar
yang tumbuh," katanya.
Pada tahun 2015, BUMN ini membukukan laba lebih dari Rp224
miliar, atau 18,5 persen dari target laba yang ditetapkan sebesar Rp189 miliar.
Untuk pencapaian pada semester I-2016, ASDP berhasil membukukan laba bersih
Rp88,5 miliar atau tumbuh 22% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu
sebesar Rp72,5 miliar. Perseroan juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp1,11
triliun atau tumbuh 3% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebesar
Rp1,08 triliun.
Perseroan tengah menggenjot percepatan dan pembangunan
infrastruktur pelabuhan, dan meningkatkan kinerja pendapatan, pelayanan serta
keselamatan. Adapun, total kebutuhan investasi untuk 2016 sekira Rp2,3 triliun.
Saat ini, PT ASDP telah mengoperasikan armada kapal feri hingga 139 unit,
melayani lebih dari 195 lintasan & mengelola 35 pelabuhan serta memiliki
Sumber Daya Manusia lebih dari 4.122 orang.