Korban tewas terbakarnya KM Zahro Ekspress menjadi 23 orang -->

Iklan Semua Halaman

Korban tewas terbakarnya KM Zahro Ekspress menjadi 23 orang

01 Januari 2017
Jakarta 1 Januari 2017, eMaritim.com

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun.
Redaksi eMaritim.com menyampaikan dukacita atas tragedi terbakarnya KM Zahro Ekspress, semoga para korban yang wafat diberikan tempat yang layak oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Tragedi terbakarnya kapal Zahro Ekspress di Pantai Jakarta yang sejauh ini menelan korban jiwa sebanyak 23 orang membuat publik prihatin dan bersedih. Pelaku industri maritim di negeri ini turut menyatakan bela sungkawa, dan mendoakan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Carmelita Hartoto, ketua INSA (Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia) yang dihubungi eMaritim.com mengatakan :

"Kami turut bela sungkawa dan prihatin atas korban yang meninggal, hilang dan luka luka pada musibah KM Zahro Express. Mudah-mudahan kita bisa lebih meningkatkan kewaspadaan dan ke hati-hatian dalam rangka mengutamakan keselamatan para penumpangnya".

Sementara di tempat terpisah Dodo Supriatna Mar.Eng, Ketua Yayasan Maritim 29 juga  menunjukkan ke prihatinan nya atas insiden tersebut:
"Keluarga besar kami yang terdiri dari para insan maritim Ikut bela sungkawa dan prihatin atas kecelakaan/ kebakaran KM Zahro Express ( Kapal Fiber ) yg mengangkut ratusan penumpang, dan sejauh ini sudah 23 orang meninggal.

 Semoga kejadian ini benar benar menjadi perhatian pihak terkait dan kita semua sebagai insan maritim, agar kedepan bisa menekan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi khususnya di perairan dan laut".

Seperti diberitakan kapal ber bahan Fiberglass ini mengalami kebakaran yang bersumber dari kamar mesin.

Di sebagian industri pelayaran yang sudah lebih maju tingkat kesadaran akan keselamatannya seperti pelayaran lepas pantai, bahan Fiberglass sudah tidak diizinkan lagi untuk dipakai sebagai bahan kapal karena sifatnya yang tidak bisa terurai dan juga sangat berbahaya saat terjadi kebakaran karena material tersebut adalah sama dengan kayu yang mufah terbakar.

 Umumnya kapal kapal fiberglass sudah diganti dengan bahan alumunium kecuali di pelayaran tradisional dan pedalaman yang masih belum melek akan bahaya kebakaran.(zah)