![]() |
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani | Sumber :rosanproeslani.com |
Jakarta, eMaritim.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia menyambut baik rencana dibukanya jalur transportasi dengan
kapal roll-on/roll-off (RORO) Davao-General Santos-Bitung (PP) yang dinilai
akan meningkatkan perdagangan diantara Indonesia dan Filipina.
Jalur tersebut merupakan salah satu rute prioritas dalam
jalur ASEAN Roro Network Project sebagaimana tercantum dalam ASEAN Economic
Community Blueprint (AEC) 2025 dan BIMP-EAGA (Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippine Growth Area) Vision 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani menjelaskan,
dengan dibukanya jalur Roro Davao-General Santos-Bitung membawa keuntungan
tersendiri bagi peningkatan perdagangan kedua negara, khususnya bagi Kawasan
Timur Indonesia.
“Akses pasar ke Filipina akan menjadi semakin mudah melalui
pelabuhan Bitung bagi komoditas dan produk dari Kawasan Timur Indonesia,
demikian halnya dari Mindanao,” kata Rosan.
Selain itu, kata dia, biaya shipping menjadi lebih murah dan
waktu pelayaran pun lebih singkat. Para pelaku usaha dari kedua negara juga
sudah mulai mengidentifikasi berbagai komoditas dan produk-produk yang bisa
diekspor maupun diimpor.
Seperti diketahui sebelumnya, waktu pelayaran
Bitung-Jakarta/Surabaya-Manila-Davao memerlukan waktu 3-5 minggu, sementara pelayaran
dengan DGB RORO hanya akan memerlukan satu setengah hari (excluding port stay).
Filipina diketahui sudah mengindentifikasi komoditas dan
produk-produk yang ingin diimpor dari KTI, antara lain aqua products, charcoal,
coffee bean, copra, cordage, corn, feed ingredients, high value crops, lumber,
matured coconut, meat, peanuts, soya, sugar, muscovado/palm sugar; cement,
furniture.
Selain itu, telah diidentifikasi pula komoditas dan produk
yang dapat diimpor dari Mindanao, Filipina seperti daging (ayam, sapi,
babi);produk halal (dried noodles, coffee blends, canned goods; minuman kaleng;
buah segar (durian, nanas, manga, apokat, pisang); buah kering (mangga, nanas,
papaya, jeruk, durian) dan es krim.
“Selain perdagangan, terbuka juga peluang investasi dan
pariwisata yang kita harapkan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat kawasan timur Indonesia,” kata Rosan.
Jalur RORO Davao-General Santos-Bitung ini rencananya akan
diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
pada tanggal 30 April 2017 di Davao City bertepatan dengan peringatan ke 50 KTT
ASEAN 2017 di Manila.
Jalur tersebut merupakan proyek jalur RORO ASEAN pertama
yang diimplementasikan dan disambut dengan baik oleh kalangan dunia usaha baik
dari Indonesia maupun Filipina, bahkan telah ada kesepakatan yang tertuang dalam
MoU (Mutual of Understanding) diantara Kadin terkait antara lain Kadin Davao,
Kadin Mindanao Barat Daya dan Kadin Minahasa Utara. (*)