Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi |
Jakarta, eMaritim.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi inginkan agar kapal Ro-RO yang digunakan masih usia muda, agar efisiensi
waktu tempuh menjadi lebh cepat dan meningkatkan minat para pengusaha angkutan
(truk) untuk mengalihkan kendaraannya dari jalan raya ke kapal Ro-Ro.
Menhub meminta untuk penggunaan operator kapal RO-Ro yang usia muda ini dikarenakan agar kecepatan yang
dapat dicapai lebih dari 20 knot untuk layani lintas
Panjang-Jakarta-Semarang-Surabaya-Padangbay-Lembar. Hal tersebut disampaikan
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Rapat Pimpinan Kemenhub
pada Selasa (7/3/2017).
“Jakarta-Surabaya kalau dia (operator kapal) menggunakan
kapal dengan kecepatan lebih dari 20 knot maka waktu tempuh lebih cepat, kalau
kurang dari 20 knot memang lebih lambat. Untuk itu saya minta ASDP dan operator
swasta cari kapal yang punya kecepatan di atas 20 knot sehingga harga
kompetitif tapi kecepatan tetap dapat, ” kata Menhub Budi.
Menhub Budi mengatakan dalam kurun waktu 1 tahun ini
terdapat 3 kapal ro-ro per hari yang melayani lintas Pelabuhan Tanjung
Priok-Pelabuhan Panjang, Lampung. Dengan adanya layanan pada lintas ini Menhub
Budi mencatat setidaknya terdapat 500 truk yang dapat dialihkan dari jalan raya
ke kapal ro-ro.
Meskipun saat ini masih terdapat kekurangan seperti tingkat
okupansi yang belum terlalu tinggi, akan tetapi Menhub Budi mengaku puas dengan
kapal ro-ro yang melayani lintas Pelabuhan Tanjung Priok-Pelabuhan Panjang,
Lampung.
“Tapi kapal ini saya pikir diatas ekspektasi saya, kelas VIP
nya bagus, kantinnya bagus, kapalnya bagus, tapi yang harus kita perbaiki
adalah promosi. Promosi belum dilakukan. Tingkat okupansi masih 60 persen,
penumpang 20 persen. Promosi harus segera dilakukan,” jelas Menhub.
Ke depan pihaknya juga berencana bersama Perum Damri dan PPD
untuk menyediakan shuttle bus gratis dari sejumlah titik untuk mengangkut
penumpang yang akan menggunakan kapal ro-ro ini.
Lebih lanjut Menhub mengatakan dengan berpindahnya angkutan
truk dari jalan raya ke kapal ternyata biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis,
“Menggunakan kapal itu lebih ekonomis dibandingkan menggunakan jalan. Karena
apa? Satu, karena sparepart, kedua karena (ongkos) tol, ketiga biaya BBM solar,
dan keempat karena di jalan ada banyak orang yang harus dikasih," ujarnya.
Sementara itu untuk kapal ro-ro lintasan Jakarta - Surabaya,
Menhub Budi mengatakan, "Kita ingin sebelum puasa, kapal ro-ro Jakarta -
Surabaya sudah berangkat," tegas Menhub Budi.
Sebagai informasi, lintasan kapal ro-ro yang saat ini sudah
beroprasi adalah lintasan Lampung - Jakarta pp oleh kapal swasta dan lintasan
Surabaya - Lembar pp oleh PT. ASDP Indonesia Ferry. Sedangkan lintasan Jakarta
- Surabaya pp akan segera beroperasi.
Sebagai catatan, pada bulan Desember 2016 setidaknya
terdapat 518 kendaraan dan 1.358 penumpang yang menyeberang dengan kapal ro-ro
pada lintasan Surabaya-Lembar dengan 11 trip. (*)