Ketua INSA Makassar kritik masuknya Pelindo ke sektor Bisnis dan Pelayaran. -->

Iklan Semua Halaman

Ketua INSA Makassar kritik masuknya Pelindo ke sektor Bisnis dan Pelayaran.

21 April 2017
Sorong 20 April 2017, eMaritim.com 

Masuknya BUMN dalam hal ini Pelindo disegala sektor bisnis logistic dan pelayaran, menjadikan market share swasta berkurang bahkan terancam bangkrut. Sejatinya kehadiran Pelindo bisa menjadi stimulus tumbuhnya bisnis logistik dan pelayaran di Indonesia dan jangan sampai merusak tatanan bisnis yang selama ini sudah berjalan dan dikerjakan oleh swasta. Demikian wawancara khusus ketua INSA Makassar Dr.Hamka SH M.Si dengan eMaritim sore ini. 

Ditambahkan oleh Hamka: "Bahwa kemudian alasan logistik murah dijadikan sebagai dasar untuk memasuki bisnis logistik dan pelayaran sebenarnya tidak bisa dibenarkan secara argumentatif, buktinya pelayaran swasta juga sudah melakukan revisi harga freight dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini  menjadi 40 persen. Dulunya dari Makassar ke Jayapura harga freight kontainer 17.5 juta rupiah sementara hari ini bisa di angka 10 juta saja". 

Diketahui bahwa ketersediaan ruang muat Kapal pun sangat besar hingga di angka 11.250 ton tiap minggu yang disiapkan oleh swasta untuk servis Makassar ke Jayapura. "Bahwa kemudian perjanjian kerjasama Tonasa dan Pelindo tentang pengiriman semen ke Jayapura dalam rangka menekan biaya logistik juga tidak bisa diterima karena alasan selama ini kapal dari Makassar harus putar dulu ke Surabaya, Semarang, dan Ambon,  untuk kemudian ke Jayapura, sudah ditinggalkan oleh operator pelayaran sejak 7  tahun lalu dan faktanya saat ini pelayaran sudah menjadikan Makassar sebagai Hub Port untuk tujuan ke Indonesia timur". Sebutnya. 

Sebagai penutup wawancara Hamka mengatakan
"Pelayaran langsung Makassar ke Jayapura untuk menekan biaya logistic sesungguhnya hanyalah alasan justisifikasi untuk menjadi pintu bagi pelindo dalam mengerjakan proyek logistic".(zah)