Istimewa |
Jakarta,
eMaritim.com - Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan demi optimalnya program tol laut,
perlu ada kerjasama antara Pemerintah, Asosiasi Pengusaha, dan BUMN
"Diskusi tentang tol laut ini sangat relevan, setiap hari terngiang-ngiang bagaimana tol laut punya pemikiran yang filosofis, bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan memberikan kualitas bagi masyarakat Indonesia," kata Menteri Perhubungan Budi dalam pidatonya di Wisma Bisnis Indonesia saat membuka diskusi tol laut, Rabu, 31 Mei 2017.
Menurut dia, tol laut memiliki visi konfidensialitas, namun ada pula sisi menguntungkan. Dia menegaskan, Indonesia mampu membangun banyak infrastruktur seperti bandar udara dan pelabuhan. Namun, tingkat keterisian belum optimal padahal kapasitas infrastuktur sama dengan negara tetangga.
"Kita
seharusnya bisa memberikan nilai ekonomis bagi bangsa. PR ini lebih sulit
daripada membangun, bandara sama, yang terisi 6 juta TEUs, negara tetangga kita
bisa 30 juta TEUs, ini kita sudah berhasil bangun tapi belum sepenuhnya
hadir," tutur Budi.
Dia menyatakan perlunya kerjasama antara pemerintah dengan asosiasi pengusaha, juga BUMN. Menurutnya ada tujuh lintasan tol laut yang mencapai ke tempat-tempat itu 15 hari sampai 30 hari. "Harus kerja sama dengan swasta, PELNI, INSA, dan asosiasi truk. Kami siap melakukan perubahan," ucap Menteri Budi.
Menteri Budi menyebut pemerintah sudah membuat program Rumah Kita yang
terintegrasi dengan tol laut. Dia pun mengatakan bahwa Rumah Kita bertujuan
untuk mempercepat arus barang.(*)
Bisnis.com