Jakarta, eMaritim.com - Guna mensosialisasikan kesiapan
penyelenggaraan angkutan laut lebaran tahun 2017 (1438H), pada tanggal 14 Juni
2017, bertempat di lantai 4 Gedung Karsa Kementerian Perhubungan, Direktorat
Jenderel Perhubungan Laut menyelenggarakan Konferensi Pers dengan para awak
media baik media cetak, on line maupun media elektronik. Bertindak sebagai nara
sumber adalah Direktur Jenderal Perhubngan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM dan
dihadiri para pejabat dan seluruh stakeholder terkait serta wartawan yang
tergabung dalam Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub).
Sebagaimana diketahui bahwa Penyelenggaraan Angkutan Laut
Lebaran Tahun 2017 (1438 H), dilaksanakan mulai H-15 (10 Juni 2017) sampai
dengan H+15 (11 Juli 2017). Bersamaan dengan penyelenggaraan angkutan laut
lebaran ini, akan dilakukan pula kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu
lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017, yang
telah resmi dibuka hari Sabtu kemarin.
Menurut Dirjen Hubla, A. Tonny Budiono Posko Angkutan Laut
ini merupakan bagian dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian
Perhubungan. “Dengan diselenggarakannya posko angkutan laut lebaran ini, maka
seluruh tugas yang terkait dengan kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu
lintas dan angkutan laut pada lebaran tahun 2017 (1438H) secara langsung
dilaksanaan di bawah koordinasi posko tersebut” tegas Dirjen Tonny.
Lebih jauh Dirjen Hubla mengatakan bahwa pada
penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 ini, diperkirakan jumlah
penumpang pengguna jasa angkutan laut akan meningkat 3% dibandingkan dengan realisasi
jumlah penumpang pada lebaran tahun 2016. Sesuai data yang kita miliki,
realisasi jumlah penumpang lebaran tahun 2016 adalah sebesar 1.674.513 orang.
Dengan prediksi kenaikan sebesar 3%, maka jumlah penumpang angkutan laut pada
lebaran 2017 (1438 H) diperkirakan akan mencapai 1.724.748 orang, atau
mengalami peningkatan sebanyak 50.235 orang.
Guna meningkatkan pelayanan penyelenggaraan Angkutan Laut
Lebaran akan dilakukan pemamtauan pada 52 pelabuhan yang tersebar di seluruh
Indonesia mulai dari Pelabuhan Belawan sampai Merauke, dan seluruh pelabuhan
tersebut akan dipantau melalui Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017.
Pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2016 lalu, jumlah penumpang
tertinggi terjadi di Pelabuhan Batam dengan 217.026 orang penumpang, diikuti
dengan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang.
Untuk dapat melayani para penumpang angkutan laut tersebut
serta mengantisipasi lonjakan jumlah
penumpang, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal
laut sebanyak 1.278 unit atau meningkat 5 unit di banding tahun lalu, dengan
kapasitas 3,4 juta orang penumpang.
Sementara guna meningkatkan keselamatan serta memastikan
kelaiklautan kapal dan terpenuhinya standar keselamatan pelayaran penumpang,
Ditjen Hubla telah melakukan Uji Petik Kelaiklautan Kapal (Ramp Check) terhadap
seluruh kapal penumpang yang beroperasi. Dari jumlah 1.278 kapal yang telah
selesai dilakukan uji petik kelaiklautan, ada 17 kapal yang sedang melaksanakan
docking dan 6 kapal dalam perbaikan sehingga jumlah kapal yang siap beroperasi
sebanyak 1.255 unit. Ke-17 kapal yang sedang docking tersebut dijadwalkan akan
selesai dan siap kembali beroperasi untuk angkutan laut Lebaran tahun 2017.
Masih menurut Dirjen Tonny, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan
penumpang pada beberapa pelabuhan, seperti di Pelabuhan Batam, Balikpapan,
Sampit, dan pelabuhan lain, maka akan dilakukan rerouting, rescheduling,
deviasi dan omisi kapal. Ditjen Perhubungan Laut juga akan menyiapkan kapal KM.
Jetliner yang standby di Makassar untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan
penumpang di wilayah timur Indonesia.
Selain itu, beberapa langkah strategis lain yang dilakukan
oleh Ditjen Hubla, antara lain mengoptimalkan kegiatan patroli laut oleh
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) pada wilayah-wilayah perairan yang
rawan khususnya untuk mengantisipasi adanya kapal yang mengangkut penumpang
tanpa izin (ilegal) yang masuk ke wilayah Batam dan sekitarnya, meminta kepada
Syahbandar untuk terjun langsung ke lapangan guna memastikan manifest penumpang
sama dengan jumlah penumpang yang naik, melakukan pembelian tiket kapal secara
online agar dapat terhindar dari praktik percaloan serta menghimbau kepada
otoritas pelabuhan setempat untuk melakukan pengawasan terhadap penjualan tiket
agar tidak melebihi kapasitas angkut kapal.
Tak hanya itu, dalam masa mudik lebaran tak sedikit
masyarakat yang memanfaatkannya untuk berwisata. Untuk itu saya menghimbau
kepada masyarakat, operator, dan seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk
tetap mengutamakan aspek keselamatan pelayaran tanpa ada kompromi.
Selanjutnya, pada angkutan lebaran tahun 2017 (1438 H),
Ditjen Perhubungan Laut kembali menyelenggarakan program Mudik Gratis Sepeda
Motor Menggunakan Kapal Laut. Menurut Dirjen Hubla maksud dan tujuan dari
program mudik gratis ini yaitu untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas
angkutan jalan dan mengurangi potensi kecelakaan pengguna jalan raya khususnya
pengguna sepeda motor di jalur Pantura.
Rute pelayaran mudik gratis dengan kapal laut ini adalah
dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang PP
menggunakan kapal KM. DOBONSOLO milik PT. PELNI dengan waktu tempuh kurang
lebih 14 jam dan KM. Mutiara Sentosa III
milik PT. Atosim Lampung Pelayaran.
Sedangkan jadwal keberangkatan arus mudik dari
Jakarta-Semarang adalah pada tanggal 17, 19, 21, 22, 23 Juni 2017 dan arus
balik dari Semarang-Jakarta tanggal 29, 30 Juni, 2, 4, 6 Juli 2017, dengan
total kuota kapasitas sebesar 11.000 sepeda motor dan 22.000 penumpang.
Bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan diri untuk mengikuti
program mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut, dapat melakukannya secara
online melalui situs mudikgratis.dephub.go.id mulai tanggal 30 Mei s/d 15 Juni
2017, dan secara offline di 3 lokasi yaitu kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Tanjung Priok, Gelanggang Olah Raga (GOR) Balai Rakyat Rawamangun dan GOR
Ciputat Tangerang Selatan. Pada saat pendaftaran offline / verifikasi data,
para calon pemudik wajib membawa Kartu identitas calon pemudik, STNK asli, dan
SIM asli.
Setelah pendaftaran dibuka sejak tanggal 30 Mei sampai
dengan tanggal 14 Juni 2017, sudah lebih dari 50 % kuota motor dan penumpang
terpenuhi baik untuk arus mudik maupun balik. Diharapkan semakin banyak
masyarakat yang ikut memanfaatkan kesempatan mudik gratis ini agar mudik
Lebaran tahun ini berjalan dengan selamat, aman, tertib, dan nyaman sejalan
dengan slogan Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan tahun 2017 yaitu Mudik
Bareng, Guyub Rukun! (*)