Ilustrasi |
Manado,
eMaritim.com – Kapal
rombongan yang mengangkut Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Gaghana
bersama Wakil Bupati Helmut Hontong dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) karam di Kepulauan Kemboleng, Minggu 4 Juni 2017.
Rombongan Bupati
bersama rekannya tersebut hendak melakukan kunjungan ke pulau-pulau kecil,
termasuk yang berbatasan dengan Filipina, yakni Pulau Marore, Sulawesi Utara. Namun, nahas bagi bupati dan
rombongan, kapal yang ditumpangi sempat karam, mereka harus dievakuasi
menggunakan perahu nelayan.
Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto mengungkapkan, KM Hiu yang ditumpangi rombongan itu berangkat dari Kepulauan Marore, Minggu 4 Juni 2017. Di tengah perjalanan, kapal dihantam badai dan karam di Kepulauan Kemboleng.
Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto mengungkapkan, KM Hiu yang ditumpangi rombongan itu berangkat dari Kepulauan Marore, Minggu 4 Juni 2017. Di tengah perjalanan, kapal dihantam badai dan karam di Kepulauan Kemboleng.
"Bupati
Sanghie, Forkopimda dan penumpang lainnya dievakuasi menggunakan perahu nelayan
atau pamboat ke pulau Kawio Kabupaten Sangihe," ujar Ferry, Selasa
6 Juni 2017 seperti dikutip Liputan6.
Sebanyak 50 penumpang KM Hiu akhirnya dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan Tahuna, Senin 5 Juni 2017.
Basarnas Manado bekerja sama dengan TNI dan Kepolisian mengerahkan kapal KPLP, satu kapal cepat BPBD Sangihe, dan satu Rib Basarnas Manado digunakan untuk evakuasi 50 penumpang. "Ada dua speed boat dan satu kapal yang berangkat untuk evakuasi para penumpang," kata Ferry.
Dia menambahkan, ada 18 personel yang dilibatkan dalam evakuasi tersebut. "Waktu yang dibutuhkan dalam proses evakuasi sekitar lima jam lebih," ujar Ferry.
Jabes mengatakan, dia bersama jajaran Forkopimda memang sedang melakukan kunjungan ke pulau terluar. "Memang ada agenda saat itu meninjau perbatasan di Kepulauan Marore," ujar Jabes. (*)
Sebanyak 50 penumpang KM Hiu akhirnya dievakuasi dan dibawa ke Pelabuhan Tahuna, Senin 5 Juni 2017.
Basarnas Manado bekerja sama dengan TNI dan Kepolisian mengerahkan kapal KPLP, satu kapal cepat BPBD Sangihe, dan satu Rib Basarnas Manado digunakan untuk evakuasi 50 penumpang. "Ada dua speed boat dan satu kapal yang berangkat untuk evakuasi para penumpang," kata Ferry.
Dia menambahkan, ada 18 personel yang dilibatkan dalam evakuasi tersebut. "Waktu yang dibutuhkan dalam proses evakuasi sekitar lima jam lebih," ujar Ferry.
Jabes mengatakan, dia bersama jajaran Forkopimda memang sedang melakukan kunjungan ke pulau terluar. "Memang ada agenda saat itu meninjau perbatasan di Kepulauan Marore," ujar Jabes. (*)