Pemukulan diatas Kapal menimpa seorang Mualim 2 wanita. -->

Iklan Semua Halaman

Pemukulan diatas Kapal menimpa seorang Mualim 2 wanita.

22 Juli 2017
Jakarta 22 Juli 2017, eMaritim.com


Sebuah kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang Masinis 1 terhadap Mualim 2 terjadi diatas kapal Sea Frontier menjadi viral di media sosial. Ketika eMaritim menghubungi ikatan alumni dari korban pemukulan, hal tersebut diakui kebenarannya.

Hal yang mengejutkan adalah bahwa korban pemukulan tersebut seorang wanita!! (mualim 2).  Di dunia pelayaran dimana wanita sangat dijunjung tinggi karena keberanian mereka memilih jalan hidup yang keras,  memukul wanita seperti tidak mungkin dilakukan oleh seorang Perwira apalagi diatas kapal.

Louisse Steffy sang Mualim 2 dalam foto terlihat mengalami pecah bibir dan patah hidung karena diduga dipukul oleh Yarianto Rapa Baralangi. 

Persoalan tersebut,  sementara ini diselesaikan secara kekeluargaan. Walaupun banyak pihak yang menyarankan agar hal tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwajib.  Satu hal yang sangat disayangkan bahwa Kode Etik Profesi yang umum ada di profesi lainnya belum umum diketahui untuk seorang perwira kapal niaga.


Saat ditanyakan pendapatnya atas kejadian ini,  Capt. Suarniati ketua Indonesian Female Mariner Association (IFMA) mengatakan: "Kalau dilihat dari kronologis sejak awal sebelum pemukulan ini terjadi,  ada pembiaran dari nakhoda dan ABK yang lain sehingga si pelaku berani bertindak semaunya.
Kesalahan bukan hanya dari pihak pelaku tapi dari pemimpin tertinggi dikapal yaitu nakhoda karen tidak membuat catatan atau laporan kejadiannkepada perusahaannya. Pelaku juga diketahui memukul Bosun sebelumnya. Pemukulan tersebut tanpa diproses secara hukum adalah tidak benar sama sekali,  atas nama apapun tetap kekerasan tidaklah dibenarkan".

Sementara seorang Perwira wanita lainnya mengatakan: "Pemukulan ini bukan nya yang pertama, 6 bulan sebelumnya hal tersebut pernah dilakukan oleh pelaku terhadap korban".

Apabila sebelum ini,  eMaritim.com mengangkat tentang kebangkitan profesi pelayaran niaga, maka hal ini tentunya seperti menampar wajah seluruh Perwira Pelayaran Niaga di Negeri ini. Semoga pihak kepolisian dan Organisasi Kepelautan bisa menyikapi hal yang memalukan ini. (Capt. Zaenal A Hasibuan)