![]() |
Ilustrasi |
Pekalongan, eMaritim.com - Demi optimalkkan Indonesia dalam penangkapan
ikan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada petugas pelabuhan
agar optimalkan pengukuran kapal Ikan Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pekalongan
Hal tersebut ditegaskan Menhub Budi kepada pimpinan
dan para petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan Pekalongan dan Pelabuhan
Perikanan Pekalongan dalam kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Pekalongan, Jawa
Tengah, Sabtu
"Saya berpesan kepada seluruh petugas pelayanan terpadu
di Pelabuhan Perikanan Pekalongan agar bekerja optimal, dengan harapan
pekerjaan kita akan membuat dunia penangkapan ikan ini makin mewujudkan good
governance," ujar Menhub.
Dalam kunjungan tersebut Menhub Budi berdialog dan
menanyakan langsung dengan para petugas pelayanan terpadu terkait pelaksanaan
pengukuran kapal ikan. Pengukuran itu ditanyakan karena ada kekurangan angka
pengukuran yang cukup signifikan di Indonesia.
"Terkait pengukuran kapal yang sudah dilakukan, saya
akan cek di satu titik (pelabuhan) berapa pengukuran yang sudah dilakukan. Di
sini dicatat tadi 90%, tapi saya berharap bisa 100%," harap Menhub.
"Tapi mereka ada hambatan karena sebagian kapal-kapal
tersebut belum pulang, dan pada dasarnya tidak ada pengukuran ulang,"
tambah Menhub Budi.
Selanjutnya, Menhub menjelaskan mengenai fungsi pengukuran
yang perlu dilakukan, fungsi pengukuran perlu dilakukan karena berkaitan dengan
PNBP, terutama untuk sektor kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sementara
untuk Kemenhub relatif lebih kecil, kita lebih menekankan pada pelayanan.
Kapal Paralon Inovasi Baru Anak Bangsa
Dalam kesempatan yang sama, Menhub Budi juga berkesempatan
secara langsung melihat Kapal yang menggunakan Paralon pada bagian bawah kapal
atau dikenal Kapal Paralon yang berada di Galangan Kapal PT Barokah Marine di
Pekalongan.
"Bahwasanya Kapal Paralon ini bisa dijadikan suatu
karya anak bangsa. Ini membutuhkan klarifikasi dari menristek. Jika ini
original maka akan diterbitkan untuk dibuatkan hak paten, ujar Menhub
Budi.
Menhub menambahkan bahwa Kapal Paralon ini bisa saja
diperbanyak produksinya. Hal ini didasari bahwa kayu makin susah didapatkan.
Paralon bisa diproduksi. Kestabilan akan diuji dan yang paling penting dan
utama harus mencakup aspek keselamatan.
Sementara, Komisaris Utama PT Barokah Marine Agus Triharsito
menuturkan Kapal Paralon buatannya merupakan inovasi di bidang produksi
perkapalan dan inovasi tersebut pertama kali
di Indonesia.
Agus menambahkan, pembuatan kapal paralon tersebut
dikerjakan oleh tenaga ahli asal Pekalongan dan lebih murah dan hemat
dibandingkan kapal kayu dengan spesifikasi kurang lebih sama, tutup Agus.
(*)