Ini Tugas Baru Pelni di Trayek T-9 Tol Laut -->

Iklan Semua Halaman

Ini Tugas Baru Pelni di Trayek T-9 Tol Laut

07 Agustus 2017

Istimewa

Jakarta, eMaritim.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali mendapat penugasan mengoperasikan trayek T-9 tol laut. Penugasan penyelenggaraan pelayanan publik angkutan barang di laut tersebut berdasarkan surat Dirjen Perhubungan laut Nomor. PR.101/III/15/OA-2-17 tanggal 25 Juli 2017 trayek T-9 dari Tanjung Perak-Kisar (896 mile) Namrole-Kisar (308 mile) dan Kisar-Tanjung Perak (896 mile).

Corporate Secretary Pelni Didik Dwi Prasetio mengatakan, perseroan akan mengoperasikan satu lagi kapal tol laut untuk trayek T-9 dari Tanjung Perak, Surabaya ke Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak mulai tanggal 16 Agustus 2017. 

Didik mengungkapkan, Pelni akan mengoperasikan KM. Caraka Jaya Niaga III-32 dengan kapasitas 115 kontainer. "Kapalnya sudah siap. Rencana dioperasikan pada 16 Agustus 2017 sebagai persembahan pemerintah dan Pelni pada HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Didik dalam keterangan resminya di Jakarta.

Didik menuturkan pengoperasian pada trayek T-9 menambah daftar kepercayaan pemerintah kepada Pelni. Saat ini Pelni mengoperasikan tujuh kapal pada enam trayek Tol Laut. "Dengan penambahan satu trayek, maka Pelni menjalani tujuh trayek dari 13 trayek yang disiapkan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan," kata Didik.

Didik menyebutkan, Kisar dan Namrole merupakan dua pulau di Provinsi Maluku. Kisar dekat dengan Kupang dan Timor Leste Sedangkan Namrole lebih dekat ke Ambon. Dua pulau di Provinsi Kepulauan Maluku ini sangat membutuhkan kapal Tol Laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memasarkan hasil laut berupa ikan, rumput laut, ternak sapi dan kerbau.

Pulau Kisar tidak menghasilkan padi sebagai bahan makanan pokok. Sembilan bahan pokok harus disuplai dari luar pulau sehingga terjadi disparitas harga. Dengan kehadiran Tol Laut di Kisar akan membantu suplai, sehingga ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau tercukupi.

Tol Laut diharapkan memangkas rantai pasok dengan distribusi barang secara langsung dari daerah produsen yang umumnya di Jawa ke daerah konsumsi termasuk di pulau-pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.(*)