Membawa Misi Peduli Lingkungan, Lisa Blair Keliling Antartika -->

Iklan Semua Halaman

Membawa Misi Peduli Lingkungan, Lisa Blair Keliling Antartika

Khalied Malvino
11 Agustus 2017



Lisa Blair | Istomewa
Quennsland, eMaritim.com – Habiskan waktu selama 184 hari perjalanan yang berisiko kematian, seorang perempuan asal Quennsland, Australia, memberanikan diri mengelilingi Laut Antartika. Lisa Blair, perempuan 32 tahun ini berani berlayar sendiri bermaksud untuk melihat beberapa tempat di kawasan Laut Antartika ini dengan membawa misi peduli terhadap lingkungan.

Kedatangannya di Princess Harbor, Albany, Australia disambut meriah oleh ratusan pendukungnya. Laman Xinhua, Rabu, 26 Juli 2017 melansir, mereka berjajar di tepi pantai memberi semangat Blair saat kapal Blair akan merapat.

Lisa awalnya memperkirakan akan tiba di pelabuhan lebih awal dari ketibaannya Selasa, 25 Juli, malam waktu setempat. Tapi angin kencang membuat kapalnya sulit bersandar. "Saya menghadapi angin kencang hingga 70 knot. Padahal angin 60 knot saja bisa meruntuhkan atap rumah," kata Blair seperti dikutip net.z.

Selain angin, pelayarannya tak mudah karena menghadapi gelombang besar setara bangunan lantai tiga, cuaca buruk, hingga badai salju. Ia juga sempat mengalami insiden ketika tiang kapalnya patah ketika berada dekat Afrika Selatan. 

Akibatnya dia terpaksa berhenti di Cape Town selama dua bulan untuk membeli tiang baru dan memperbaiki kapal. Dia nyaris putus asa dan hampir menelepon ibunya untuk mengatakan bahwa yang dia lakukan terlalu sulit. Namun, ia tak mundur dan melanjutkan misinya.

"Setiap rasa sakit, setiap perubahan layar dan dingin yang pahit, itu semua pengalaman berharga," katanya.

 Blair menyukai dunia pelayaran sejak usianya 20 tahun. Saat itu ia bekerja sebagai tukang masak dan pembersih di kapal pesiar di Whitsundays di Australia. Ia menyukai laut yang kemudian mendorongnya terlibat dalam advokasi lingkungan.

Ia menamakan kapalnya "Climate Action Now" sebagai kampanye agar orang peduli lingkungan. Blair menceritakan apa yang ia lakukan adalah bentuk kepedulian pada lingkungan lewat email. Pesan-pesan itu ia salin, kemudian dibungkus dan disegel ke lambung kapal.

“Saat saya berlayar mengelilingi Antartika membawa ratusan pesan dari masyarakat tentang apa yang mereka lakukan terhadap lingkungan. Sudah enam pekan saya tidak mandi,” pungkas Blair dengan melempar senyum.(*)