Lisa Blair | Istomewa |
Quennsland, eMaritim.com – Habiskan waktu selama 184
hari perjalanan yang berisiko kematian, seorang perempuan asal Quennsland,
Australia, memberanikan diri mengelilingi Laut Antartika. Lisa Blair, perempuan
32 tahun ini berani berlayar sendiri bermaksud untuk melihat beberapa tempat di
kawasan Laut Antartika ini dengan membawa misi peduli terhadap lingkungan.
Kedatangannya di Princess Harbor, Albany, Australia
disambut meriah oleh ratusan pendukungnya. Laman Xinhua, Rabu, 26 Juli 2017
melansir, mereka berjajar di tepi pantai memberi semangat Blair saat kapal
Blair akan merapat.
Lisa awalnya memperkirakan akan tiba di pelabuhan
lebih awal dari ketibaannya Selasa, 25 Juli, malam waktu setempat. Tapi angin
kencang membuat kapalnya sulit bersandar. "Saya menghadapi angin kencang
hingga 70 knot. Padahal angin 60 knot saja bisa meruntuhkan atap rumah,"
kata Blair seperti dikutip net.z.
Selain angin, pelayarannya tak mudah karena
menghadapi gelombang besar setara bangunan lantai tiga, cuaca buruk, hingga
badai salju. Ia juga sempat mengalami insiden ketika tiang kapalnya patah
ketika berada dekat Afrika Selatan.
Akibatnya dia terpaksa berhenti di Cape
Town selama dua bulan untuk membeli tiang baru dan memperbaiki kapal. Dia
nyaris putus asa dan hampir menelepon ibunya untuk mengatakan bahwa yang dia
lakukan terlalu sulit. Namun, ia tak mundur dan melanjutkan misinya.
"Setiap rasa sakit, setiap perubahan layar dan
dingin yang pahit, itu semua pengalaman berharga," katanya.
Blair menyukai dunia pelayaran sejak usianya 20
tahun. Saat itu ia bekerja sebagai tukang masak dan pembersih di kapal pesiar
di Whitsundays di Australia. Ia menyukai laut yang kemudian mendorongnya
terlibat dalam advokasi lingkungan.
Ia menamakan kapalnya "Climate Action Now"
sebagai kampanye agar orang peduli lingkungan. Blair menceritakan apa yang ia
lakukan adalah bentuk kepedulian pada lingkungan lewat email. Pesan-pesan itu ia
salin, kemudian dibungkus dan disegel ke lambung kapal.
“Saat saya berlayar mengelilingi Antartika membawa
ratusan pesan dari masyarakat tentang apa yang mereka lakukan terhadap
lingkungan. Sudah enam pekan saya tidak mandi,” pungkas Blair dengan melempar
senyum.(*)