Rute Kupang-Ambon-Papua Difungsikan Kembali Pasca 10 Tahun Ditutup -->

Iklan Semua Halaman

Rute Kupang-Ambon-Papua Difungsikan Kembali Pasca 10 Tahun Ditutup

Khalied Malvino
22 Agustus 2017

Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis | Ist

Kupang, eMaritim.com – Rute pelayaran kapal milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelni) (Persero) dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Ambon dan Papua difungsikan kembali pasca 10 tahun ditutup. Difungsikannya kembali rute pelayaran Kupang-Papua ini dikarenakan banyaknya permintaan masyarakat NTT yang bermukim di Ambon dan Papua.

Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis, mengatakan, dibukanya kembali rute pelayaran dari Kupang-Maluku-Papua itu ditandai dengan pelayaran perdana Kapal Motor (KM) Sirimau berkapasitas 1.000 penumpang dari Pelabuhan Tenau Kupang tujuan Pelabuhan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

"Saat rute pelayaran ditutup, warga yang datang dari Papua ke Kupang harus naik pesawat ke Makassar,"sambungya, seperti dikutip kompas.com.

Fary berharap, masyarakat dan pemerintah daerah di tiga provinsi ini, bisa memanfaatkan kapal secara maksimal untuk pengembangan ekonomi daerahnya masing masing.

Sementara itu, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni, Olih Masolich Sodikin menjelaskan, load factor KM Sirimau diprediksi akan mencapai 70 persen. Karena itu, ia minta warga dan pemda ikut memanfaatkan kapal sehingga pengoperasian kapal tetap lancar dan baik. Sodikin menjelaskan, KM Sirimau juga menyinggahi sejumlah pulau kecil seperti Dobu di Kepulauan Aru dan Tual.

"KM Sirimau memiliki dua rute yakni menuju Papua bagian utara dan Papua bagian selatan. Rute pertama ialah Kupang-Kalabahi-Baubau-Ambon-Sorong-Nabire, sedangkan rute kedua ialah Kupang-Lewoleba-Tual-Dobu-Fakfak-Merauke (pp)," jelasnya.

Load factor kapal yang dioperasikan sebelumnya, sambung dia, berada di bawah 50 persen. Karena itu pihaknya terpaksa menarik kepal dan mengalihkannya ke rute lain.

"Dengan beroperasinya KM Sirimau, jumlah kapal Pelni yang menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di NTT menjadi enam kapal, belum termasuk tiga kapal perintis masing-masing berkapasitas lebih dari 250 penumpang yang juga dioperasikan PT Pelni," tutupnya.