Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis | Ist |
Kupang, eMaritim.com – Rute pelayaran
kapal milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelni) (Persero) dari Kupang, Nusa Tenggara
Timur (NTT) menuju Ambon dan Papua difungsikan kembali pasca 10 tahun ditutup. Difungsikannya
kembali rute pelayaran Kupang-Papua ini dikarenakan banyaknya permintaan
masyarakat NTT yang bermukim di Ambon dan Papua.
Ketua Komisi V DPR RI, Fary
Francis, mengatakan, dibukanya kembali rute pelayaran dari Kupang-Maluku-Papua
itu ditandai dengan pelayaran perdana Kapal
Motor (KM) Sirimau berkapasitas 1.000 penumpang dari Pelabuhan Tenau Kupang
tujuan Pelabuhan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.
"Saat rute pelayaran ditutup,
warga yang datang dari Papua ke Kupang harus naik pesawat ke
Makassar,"sambungya, seperti dikutip kompas.com.
Fary berharap, masyarakat dan
pemerintah daerah di tiga provinsi ini, bisa memanfaatkan kapal secara maksimal
untuk pengembangan ekonomi daerahnya masing masing.
Sementara itu, Direktur Usaha
Angkutan Penumpang PT Pelni, Olih Masolich Sodikin menjelaskan, load factor
KM Sirimau diprediksi akan mencapai 70 persen. Karena itu, ia minta warga dan
pemda ikut memanfaatkan kapal sehingga pengoperasian kapal tetap lancar dan
baik. Sodikin menjelaskan, KM Sirimau juga menyinggahi sejumlah pulau kecil
seperti Dobu di Kepulauan Aru dan Tual.
"KM Sirimau memiliki dua rute
yakni menuju Papua bagian utara dan Papua bagian selatan. Rute pertama ialah
Kupang-Kalabahi-Baubau-Ambon-Sorong-Nabire, sedangkan rute kedua ialah
Kupang-Lewoleba-Tual-Dobu-Fakfak-Merauke (pp)," jelasnya.
Load factor kapal yang
dioperasikan sebelumnya, sambung dia, berada di bawah 50 persen. Karena itu
pihaknya terpaksa menarik kepal dan mengalihkannya ke rute lain.
"Dengan beroperasinya KM
Sirimau, jumlah kapal Pelni yang menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di NTT menjadi
enam kapal, belum termasuk tiga kapal perintis masing-masing berkapasitas lebih
dari 250 penumpang yang juga dioperasikan PT Pelni," tutupnya.