Akademisi Maritim Masih Sulit Peroleh Sertifikat Kompetensi -->

Iklan Semua Halaman

Akademisi Maritim Masih Sulit Peroleh Sertifikat Kompetensi

Khalied Malvino
07 September 2017
Akademisi maritim masih sulit peroleh sertifikat kompetensi | Foto; eMaritim.com
Semarang, eMaritim.com – Sulitnya memperoleh sertifikat kompetensi ilmu maritim, sejumlah akademisi di Kampus Teknik Perkapalan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) dirasa perlu mendapatkan sertifikat kompetensi. Hal itu diungkapka Surveyor/Inspector Marine PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Onci Sangaji saat mengisi Kuliah Umum di Kampus Teknik Perkapalan, Sekolah Vokasi Undip, Semaran, Rabu (6/8).

Onci mengatakan, hal itu penting agar mahasiswa bisa mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus. Menurutnya, untuk saat ini mendapatkan sertifikat kompetensi saat ini masih mahal dan sulit.

“Hal itu yang menjadi pekerjaan rumah bersama, terutama bagi alumni fakultas tersebut,” ujar Onci.

Alumni DIII Teknik Perkapalan, Sekolah Vokasi Undip ini menjelaskan, pada eranya pentingnya sertifiat kompetensi tidak dijelaskan kepada mahasiswa kala itu. Apalagi, mahasiswa DIII merupakan mahasiswa yang dicetak untuk siap bekerja, karena ilmu yang mereka pelajari merupakan ilmu-ilmu aplikatif.

“Kami sebagai alumni tentu ingin memberikan sumbangsih kami kepada kampus, untuk bisa membantu adik-adik mahasiswa ini bisa dengan mudah mendapatkan sertifikat kompetensi itu, dengan mudah dan tentunya harga yang terjangkau. Karena, di luar sana, untuk mendapatkan sertifikat tersebut, dibutuhkan biaya yang cukup besar, misalnya diharga Rp 10 sampai Rp 19 jutaan,” ungkapnya.

Untuk itu, pihak Yayasan Alumni DIII Tehnik Perkapalan Sekolah Vokasi Undip, bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) mengadakan Kuliah Umum dengan mengundang tiga alumni, yakni Onci Sangaji (Surveyor/Inspector Marine PT. BKI), Teguh Winarno (Coating Inspector Praktisi TW Solution), dan Agus S Utama (Air Bag Shipyard Jala Sutra Utama Marine Consultant).Mereka bertiga menekankan pentingnya kompetensi yang harus didapatkan para mahasiswa tersebut, seperti halnya Teguh Winarno mengungkapkan, informasi mengenai pentignya kompetensi harus disampaikan, mengingat saat mahasiswa ini masih duduk di bangku kuliah, bidang kompetensi yang mereka inginkan sudah harus jelas.

Ditegaskan oleh Agus, bahwasannya, alumni ingin memberikan kontribusi kepada kampus, khususnya mengenai bagaimana cara mendapatkan serta memfasilitasi mahasiswa jurusan tersebut bisa dengan mudah mendapatkan sertifikat kompetensi itu.

“Sertifikat kompetensi itu beragam, satu contoh Sertifikat Kompetensi Basic Building Inspector, yang wajib harus mereka miliki. Dan untuk mendapatkan sertifkat ini tidak mudah, maka dari itu kami ingin menjembati mahasiswa ini bisa dengan mudah mendapatkan sertifikat tersebut, tentunya dengan kemampuan kompetensi yang mumpuni yang juga harus mereka dapatkan,” paparnya seperti dikutip tribunjateng.com.

Di sisi lain, Ketua Program Studi (Progdi) DIII Tehnik Perkapalan Sekolah Vokasi Undip, Dr Sunarso Sugeng AT MT, mendukung adanya kegiatan kuliah umum, dengan mengundang narasumber alumni-alumni dari jurusan tersebut.

“Diharapkan, sejak awal mahasiswa ini sudah menentukan langkah, meski hanya DIII, mereka ini diciptakan untuk bisa menjadi lulusan yang siap kerja, dan dengan kompetensi yang tidak kalah dari sekolah lainnya, atau strata yang lebih tinggi, misalnya S1,”pungkasnya.(*)