Akademisi maritim masih sulit peroleh sertifikat kompetensi | Foto; eMaritim.com |
Semarang, eMaritim.com – Sulitnya memperoleh sertifikat kompetensi
ilmu maritim, sejumlah akademisi di Kampus Teknik Perkapalan Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro (Undip) dirasa perlu mendapatkan sertifikat kompetensi. Hal
itu diungkapka Surveyor/Inspector Marine PT. Biro Klasifikasi Indonesia
(Persero), Onci Sangaji saat mengisi Kuliah Umum di Kampus Teknik Perkapalan,
Sekolah Vokasi Undip, Semaran, Rabu (6/8).
Onci mengatakan, hal itu penting
agar mahasiswa bisa mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus. Menurutnya,
untuk saat ini mendapatkan sertifikat kompetensi saat ini masih mahal dan
sulit.
“Hal itu yang menjadi pekerjaan
rumah bersama, terutama bagi alumni fakultas tersebut,” ujar Onci.
Alumni DIII Teknik Perkapalan,
Sekolah Vokasi Undip ini menjelaskan, pada eranya pentingnya sertifiat
kompetensi tidak dijelaskan kepada mahasiswa kala itu. Apalagi, mahasiswa DIII
merupakan mahasiswa yang dicetak untuk siap bekerja, karena ilmu yang mereka
pelajari merupakan ilmu-ilmu aplikatif.
“Kami sebagai alumni tentu ingin
memberikan sumbangsih kami kepada kampus, untuk bisa membantu adik-adik
mahasiswa ini bisa dengan mudah mendapatkan sertifikat kompetensi itu, dengan
mudah dan tentunya harga yang terjangkau. Karena, di luar sana, untuk
mendapatkan sertifikat tersebut, dibutuhkan biaya yang cukup besar, misalnya
diharga Rp 10 sampai Rp 19 jutaan,” ungkapnya.
Untuk itu,
pihak Yayasan Alumni DIII Tehnik Perkapalan Sekolah Vokasi Undip, bekerjasama
dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) mengadakan Kuliah Umum dengan
mengundang tiga alumni, yakni Onci Sangaji (Surveyor/Inspector Marine PT. BKI),
Teguh Winarno (Coating Inspector Praktisi TW Solution), dan Agus S Utama (Air
Bag Shipyard Jala Sutra Utama Marine Consultant).Mereka bertiga menekankan
pentingnya kompetensi yang harus didapatkan para mahasiswa tersebut, seperti
halnya Teguh Winarno mengungkapkan, informasi mengenai pentignya kompetensi
harus disampaikan, mengingat saat mahasiswa ini masih duduk di bangku kuliah,
bidang kompetensi yang mereka inginkan sudah harus jelas.
Ditegaskan
oleh Agus, bahwasannya, alumni ingin memberikan kontribusi kepada kampus,
khususnya mengenai bagaimana cara mendapatkan serta memfasilitasi mahasiswa
jurusan tersebut bisa dengan mudah mendapatkan sertifikat kompetensi itu.
“Sertifikat
kompetensi itu beragam, satu contoh Sertifikat Kompetensi Basic Building
Inspector, yang wajib harus mereka miliki. Dan untuk mendapatkan sertifkat ini
tidak mudah, maka dari itu kami ingin menjembati mahasiswa ini bisa dengan
mudah mendapatkan sertifikat tersebut, tentunya dengan kemampuan kompetensi
yang mumpuni yang juga harus mereka dapatkan,” paparnya seperti dikutip tribunjateng.com.
Di sisi
lain, Ketua Program Studi (Progdi) DIII Tehnik Perkapalan Sekolah Vokasi Undip,
Dr Sunarso Sugeng AT MT, mendukung adanya kegiatan kuliah umum, dengan
mengundang narasumber alumni-alumni dari jurusan tersebut.
“Diharapkan,
sejak awal mahasiswa ini sudah menentukan langkah, meski hanya DIII, mereka ini
diciptakan untuk bisa menjadi lulusan yang siap kerja, dan dengan kompetensi
yang tidak kalah dari sekolah lainnya, atau strata yang lebih tinggi, misalnya
S1,”pungkasnya.(*)