Dwelling Time Menurun, Arus Barang Pelindo 1 Melonjak 44 Persen -->

Iklan Semua Halaman

Dwelling Time Menurun, Arus Barang Pelindo 1 Melonjak 44 Persen

04 September 2017
Ilustrasi Penumpukan Peti Kemas di Pelabuhan
Jakarta, eMaritim.com – Menyusul dengan program jokowi mengurangi angka Dwelling Time di setiap terminal Pelabuhan Indonesia (Pelindo), kini PT Pelindo 1 (Persero) menunjukkan angka yang positif tercatat bongkar muat pada semester I di tahun 2017 mencapai sebesar 27.574.445 ton, tumbuh hingga 44,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 19.045.910 ton.

"Realisasi bongkar muat yang cukup signifikan disebabkan melonjaknya arus barang ekspor dan impor, seperti bungkil, karet, baja, BBM, gula pasir, gandum, pupuk curah, dan semen di pelabuhan Belawan, Dumai, Lhokseumawe, dan Gunung Sitoli," kata Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo 1, dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (3/9/2017), seperti dikutip portal Industry.

Bambang mengatakan dalam peningkatan kualitas layanan secara terus menerus, pelindo I tak lepas dari pertumbuhan positif trafik kunjungan kapal juga diikuti pertumbuhan kinerja operasional secara signifikan.

Hingga akhir Semester 1 dibulan Juni 2017 lalu, pertumbuhan kinerja positif dapat dilihat dari peningkatan trafik kunjungan kapal yang mencapai mencapai 32.358 call, meningkat 5,64 persen dibanding periode sama tahun 2016 sebanyak 30.630 call.

Peningkatan tersebut setara dengan 70.985.837 GrossTone, meningkat 11,93 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 63.418.907 GT.

Saat ini, waktu tunggu (Dwelling Time) di Belawan International Container Terminal (BICT) hanya sebesar 1,45 jam/kapal atau mampu ditekan hingga 44,44 persen, dibandingkan periode yang sama 2016 yang mencapai 2,61 jam/kapal.

Seiring dengan perbaikan waktu tunggu, produktivitas bongkar muat petikemas di BICT dapat digenjot dari 33,97 box per kapal per jam (B/S/H) menjadi 47,86 B/S/H (Box/Ship/Hour), atau meningkat sebesar 40,89 persen.

Untuk meningkatkan pelayanan dan antisipasi pertumbuhan bisnis di masa depan, Pelindo 1 juga sedang membangun terminal petikemas Pelabuhan Belawan untuk fase II sepanjang 350 meter dimana saat ini progres pembangunannya telah mencapai 30 persen.

Progres pembangunan perpanjangan terminal petikemas ini ditargetkan mencapai 50 persen pada akhir 2017 dan rampung pada tahun 2018.

Sementara itu, progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I berkapasitas 500.000 TEUs yang dilakukan Pelindo 1, sudah mencapai 80 persen.

Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia ini akan dikembangkan bertahap hingga 2023 dan nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs.

Hingga semester I-2017, jumlah SDM Pelindo 1 sebanyak 1.444 orang, bertambah hingga 23,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya berjumlah 1.171 orang.

"Kami optimistis dengan penambahan kekuatan SDM ini akan mampu meningkatkan kinerja Pelindo 1 menjadi lebih baik lagi ke depannya serta akan mampu menghadapi perkembangan bisnis kami," ujar Bambang.

Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam memperlancar arus barang melalui pelabuhan Belawan dan menurunkan biaya logistic, perlu dilakukan upaya-upaya yang terpadu dan terarah. Untuk mengukur keberhasilan program pemerintah tersebut “Dwelling Time” telah dijadikan sebagai salah satu alat ukur keberhasilan oleh pemerintah dan Pelindo 1 telah menujukkan dukungan kinerja program pemerintah.


Seperti diketahui wilayah kerja usaha PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utata (Sumut), Riau dan Kepulauan Riau (Kepri).
Pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut:
No
Cabang Pelabuhan
Kelas Cabang
Kawasan
1 Belawan Utama Pangkalan Susu/Brandan
2 Dumai Kelas I a. Bagan Siapi-api
b. Bengkalis
3 Belawan International Container Terminal Kelas I -
4 Terminal Petikemas Domestik Belawan Kelas I -
5 Tanjung Pinang Kelas II a. Sei Kolak Kijang
b.Tanjung Uban
6 Pekan Baru Kelas II Rengat
7 Tanjung Balai Karimun Kelas II Selat Panjang
8 Kuala Tanjung Kelas II -
9 Batam Kelas III Pulau Sambu
10 Sungai Pakning Kelas III -
11 Sibolga Kelas III -
12 Malahayati Kelas IV Meulaboh
13 Lhokseumawe Kelas IV Kuala Langsa
14 Tanjung Balai Asahan Kelas IV -
15 Tembilahan Kelas V a.Kuala Enok
b. Rengat
16 Gunung Sitoli Kelas V -
(*)