![]() |
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberi pengarahan kepada mahasiswa Universitas Haluoleo | Foto: KKP |
“Sekarang
ikan banyak, jangan sampai stok ikan kita turun lagi. Kita harus pastikan ikan
tetap banyak dan ada. Semua orang wajib memantau dan menjaga. Tidak boleh lagi
ada illegal fishing. Kapal-kapal besar yang menggunakan alat tangkap tidak
ramah lingkungan dan mengeruk ikan harus ditindak,” ujar Menteri Susi dalam
sambutannya.
Menurut
Menteri Susi, menjaga laut dari pencemaran agar tetap bersih dan sehat juga
merupakan salah satu cara menjaga keberlanjutan. “Sudah saatnya pemerintah
provinsi dan daerah yang wilayahnya memiliki pantai pesisir, supaya diatur zona
kelautannya. Jangan sampai ada pencemaran di laut. Jangan ada kapal yang
menggunakan trawl atau cantrang. Ikan akan habis, dan pada akhirnya nelayan
kesulitan sendiri,” tambahnya.
Selain
keberlanjutan, Menteri Susi juga mengungkapkan dua pilar lain yang tak kalah
penting untuk diperjuangkan yaitu kedaulatan dan kesejahteraan. Menurutnya,
kedaulatan harus dimiliki agar Indonesia dapat merdeka dan bebas untuk
menentukan dan merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan
dan perikanan Indonesia tanpa intervensi negara lain.
Adapun
segala upaya tersebut akan diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Setiap stakeholder perikanan dan kelautan Indonesia harus diupayakan
kesejahteraannya. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah misalnya dengan
memberikan asuransi nelayan agar nelayan mendapat jaminan keselamatan dalam
menjalankan profesinya.
“Tadi
pagi sebelum ke kampus ini, saya sempat berenang di pulau. Saya bertemu
nelayan, saya bilang, kalau belum punya asuransi, diurus segera ,” cerita
Menteri Susi.
Namun
menurutnya, sebelum mendapat asuransi nelayan, nelayan Kendari harus bekerja
sama untuk menjaga lelestarian laut. “Saya sering dengar, kalau yang suka
ngebom laut dan merusak laut adalah nelayan-nelayan dari Sulawesi. Nah, kalau
nelayannya mau komitmen menjaga lautnya, kami dari KKP juga akan bantu, beri
keringanan, kasih bantuan. Jangan sampai saya melihat karang hancur seperti
yang saya lihat tadi pagi di Pulau Karibu. Baru renang 3-5 meter sudah terlihat
kehancuran karang, meskipun airnya jernih,” imbuhnya lagi.
Kepada
akademisi, Menteri Susi berpesan untuk menjaga laut Kendari. “Jangan sampai
Teluk Kendari dibuat daratan karena teluk fungsinya penting. Jaga betul lautan
kita. Kalau perlu saya usul kepada Gubernur Sulawesi Tenggara supaya memutar
balik rumah-rumah di pantai supaya tidak membelakangi namun menghadap laut,”
ungkap Menteri Susi bersemangat.
“Kelautan
dan Perikanan menjadi yang utama. Jadi saya harus bisa memastikan supaya laut
benar-benar menjadi masa depan bangsa,” pungkasnya. (*/KKP)