Kapal LPD 125 KRI Banjarnmasin 593 buatan PT PAL | Istimewa |
Bali, eMaritim.com – Lebih dari 200 peserta dari sejumlah negara Asia
Pasifik mengikuti Indonesian Maritim
Pilots’ Association (INAMPA) yang pertama di Dynasty Hootel & Resort
Bali, sejak tanggal 28 hingga 30 Agustus 2017. Sejumlah negara Asia Pasifik ini
mendukung Indonesia dalam berperan sebagai negara maritim.
Presiden
INAMPA, Pasoroan Herman Harianja didampingi Capt. Medi Kusmana, M.Mar selalu
Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, pertemuan yang mengambil tema “The Role of Maritime Pilots for Maritime
Sustainability”, dibuka secara resmi oleh, President International Maritime Pilots’ Association
(IMPA) Capt. Simon Pelletier, yang berpusat di London, Inggris.
Menurut
Herman pertemuan : “The 1st Asia Pacific
Maritime Pilots’ Forum” ini bertujuan untuk menyatukan persepsi tentang maritime safety dan turunannya di
kawasan regional dan kerjasama di berbagai sektor dalam rangka mewujudkan
kawasan maritim yang safe, secure, good order terhadap
kapal-kapal yang keluar-masuk pelabuhan, alur pelayaran, dan perairan penting
lainnya.
President
IMPA, Capt. Simon Pelletier dari Kanada mengatakan dalam keynote speech, peran Maritime
Pilots sangat penting sekali dalam
mendukung perdagangan dunia, nasional dan lokal.
Di tangan
para Maritime Pilots setiap hari ratusan bahkan ribuan kapal berbagai jenis,
ukuran, dan dimensi lainnya ditangani secara professional tanpa mengenal waktu,
bahkan cuaca dan kondisi laut lainnya yang membutuhkan keterampilan dan
kepiawaian sehingga setiap kapal dipandu dapat keluar/masuk pelabuhan, alur
pelayaran, dan perairan penting lainnya dapat berjalan sebagaimana harapan seluruh
stakeholder maritime di belahan dunia manapun.
Ia juga
mengatakan, prioritas utama IMPA saat ini di samping uraian tugas di atas
adalah agar organisasi profesi ini tetap kuat dan dihormati. Maka, harus bisa
bekerja sama dengan sejumlah pihak yang memiliki keterkaitan dengan sektor
keselamatan, keamanan maritim seperti IMO secara Internasional, serta pembuat
keputusan di berbagai level negara masing-masing di kawasan regional.
“Sebagai Maritime Pilots, kita mempunyai tugas yang mulia serta bebas dari pengaruh
komersial dalam mengambil keputusan secara independen, ketika melakukan tugas
tersebut yang berhubungan dengan keselamatan, keamanan maritim terhadap kapal
dan lingkungan maritim,” ujar Capt. Simon Pelletier, seperti dikutip tribun medan.
Herman selaku
Presiden INAMPA dalam sambutan mengatakan, Maritime
Pilots saat ini menghadapi tantangan
global, regional, dan nasional baik itu menyangkut informasi, teknologi maritim
dan perkapalan, infrastruktur, suprastruktur, regulasi maritim serta pola
perdagangan dunia.
Ditambah
dengan ukuran dan tipe kapal yang semakin besar dan canggih dan sederetan
perubahan lainnya termasuk perubahan cuaca yang terjadi di berbagai belahan
dunia, mengharuskan maritime pilots mampu beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan tantangan dan perubahan tersebut dengan tetap
mengedepankan azas maritime safety, maritime security, dan maritime sustainability ketika sedang melaksanakan tugasnya.
“Industri
maritim hari ini juga menghadapi Volatility,
Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity
(VUCA) yang mengharuskan insan maritim terus belajar dan belajar untuk
meningkatkan kapasitas; pengetahuan, pengalaman, keterampilan/keahlian, dan awareness serta terus melakukan
kolaborasi dan networking dengan berbagai profesi terkait dengan pelaksanaan semua
tugas kita. Keterampilan soft skill menjadi hal yang sangat penting
untuk menghadapi dan mampu beradaptasi dan berkembang di era yang disruptif
ini, selain dari hard skill,” pungkas Herman. (*)