Direktur Kepelabuhanan Ditjen Hubla, Chandra Irawan | Foto: eMaritim.com |
Direktur
Kepelabuhanan, Ditjen Hubla, Chandra Irawan mengatakan, pembangunan fisik
pelabuhannya sendiri akan dilakukan mulai awal 2018.
“Jadi yang harusnya 2020 selesai, sekarang
diperketat karena arahan dari Menteri Perhubungan mempersempit lagi jadwalnya
setelah dikoordinasikan dengan Japan International Corporate Agency (JICA) pada
awal 2018 ini. Pelabuhan Patimban harus sudah mulai konstruksi,” tegas Chandra
saat jumpa pers di Lantai 4 Gedung Karsa, Kemenhub, Jakarta, Selasa (5/8).
Percepatan
ini diperoleh dengan dilakukannya penyempitan beberapa jadwal tahapan proses
pembangunan seperti salah satunya tahap pelelangan. Lelang sendiri ditargetkan
akan dilakukan pada Oktober 2017.
Ia
menuturkan, percepatan ini dilakukan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo,
mengingat pentingnya pelabuhan ini untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan
Tanjung Priok dan menigkatkan daya saing industri di Jawa Barat.
Adapun
pembangunan tahap 1 yang akan selesai pada 2019 diantaranya pembangunan
terminal peti kemas dengan ukuran 400 m x 300 m, lapangan peti kemas
berkapasitas 250 ribu TEUS, terminal kendaraan yang berkapasitas 218.000 Completly Built Up (CBU), akses jalan,
dan kedalaman alur dan kolam -10 mLWS.
"Total
dana yang dibutuhkan untuk membangun tahap 1 fase 1 mencapai US$ 1,03 miliar.
Itu akan kita dapatkan melalui loan dsri JICA," tambah Chandra.
Dalam proyek
Pelabuhan Patimban, pemerintah akan
menganggarkan dana melalui APBN untuk pembangunan dasar dan pembebasan lahan sekitar
US$ 90 juta.
Setelah
pembangunan tahap 1 phase 1 selesai, maka akan dilanjutkan ke
pembangunan tahap 1 phase 2 ditargetkan akan selesai pada 2023.
Pelaksana
tugas (Plt) Dirjen Hubla, Kemenhub, Bay M. Hasani,melanjutkan, di tahap pertama
fase kedua terminal peti kemas diperluas menjadi 1.740 x 35 meter dari total
panjang dermaga 4.320 meter. Sedangkan lapangan peti kemas seluas 66 hektar
dengan kapasitas 3,5 juta TEUs dari total 3,75 TEUs.
Terminal kendaraan juga mampu menampung hingga 382.000 CBU dari total 600.000 CBU. Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase kedua ditargetkan selesai di 2023. Tak berhenti di situ, pembangunan Pelabuhan Patimban dilanjutkan ke tahap 2 dan 3.
"Tahap 1 ada fase 1 dan 2. Setelah selesai ada tahap 2 dan 3," ujar Bay.
Bay menambahkan, dokumen studi proyek Pelabuhan Patimban yang terdiri dari Pra Feasibilty Study (FS), AMDAL, Rencana Induk Pelabuhan (RIP), serta penetapan lokasi sudah selesai dipenuhi. Sedangkan studi ANDAL dan LALIN tengah dipersiapkan bersama dengan studi konsesi.
"Proses dokumen Pra FS, FS, AMDAL, RIP selesai disusun. Proses pinjaman saat ini telah ditandatangani Menteri PPN/Bappenas dan Bappenas rekomendasi pelaksanaan ke Kementerian Keuangan serta formal disampaikan ke Kedubes Jepang," pungkas Bay. (*/vin)
Terminal kendaraan juga mampu menampung hingga 382.000 CBU dari total 600.000 CBU. Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase kedua ditargetkan selesai di 2023. Tak berhenti di situ, pembangunan Pelabuhan Patimban dilanjutkan ke tahap 2 dan 3.
"Tahap 1 ada fase 1 dan 2. Setelah selesai ada tahap 2 dan 3," ujar Bay.
Bay menambahkan, dokumen studi proyek Pelabuhan Patimban yang terdiri dari Pra Feasibilty Study (FS), AMDAL, Rencana Induk Pelabuhan (RIP), serta penetapan lokasi sudah selesai dipenuhi. Sedangkan studi ANDAL dan LALIN tengah dipersiapkan bersama dengan studi konsesi.
"Proses dokumen Pra FS, FS, AMDAL, RIP selesai disusun. Proses pinjaman saat ini telah ditandatangani Menteri PPN/Bappenas dan Bappenas rekomendasi pelaksanaan ke Kementerian Keuangan serta formal disampaikan ke Kedubes Jepang," pungkas Bay. (*/vin)