Kepala KSOP Cirebon, Revolindo | Istimewa |
Jakarta, eMaritim.com – Sikap Pelindo
II yang terkesan acuh terhadap kebersihan lingkungan di wilayah pelabuhan
Cirebon mendapat perhatian khusus dari pihak Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan (KSOP) Cirebon. Pasalnya, debu batu bara di kawasan pelabuhan yang
berasal dari sejumlah truk pengangkut batu bara saat masuk-keluar pelabuhan
berdampak buruk terhadap lingkungan pelabuhan.
Kepala KSOP
Kelas II Cirebon Revolindo menyayangkan akan hal ini. Padahal, menurutnya,
kebersihan pelabuhan merupakan tugas dan tanggung jawab Pelindo II.
“Ini
sebetulnya tanggung jawab Pelindo tapi karena hubungannya dengan pelabuhan dan
masyarakat, jadi kami turun langsung,” katanya, Selasa (5/8).
Pihaknya
sudah melakukan beberapa kali kordinasi dengan Pelindo II Cirebon, namun tidak
direspon positif. Revolindo mengatakan, dirinya berhasil berkoordinasi dengan
pengusaha batu bara untuk menyemprot jalan dan truk pengangkut batubara.
“Penyemprotan
ini sebenarnya tanggung jawab Pelindo II. Tapi, tatkala kita melakukan
teguran-reguran lisan tidak direspon, demi tanggung jawab terhadap Pemerintah
Kota Cirebon dan masyarakat, kami dan pengusaha batu bara akhirnya ambil
langkah,” ungkapnya, seperti dilansir kbr.id.
Pihaknya pun
merasa kesulitan ketika melakukan penyemprotan karena alat semprot yang
tersedia hanya tiga unit.
“Alat steam
punya Pelindo ada satu, dari kawan-kawan pengusaha ada dua unit. Kepada
kawan-kawan pengusaha nanti kita akan kordinasi, paling tidak menyediakan tiga
lagi,” ujarnya.
Ia
menjelaskan, penyemprotan jalan dan truk dilakukan untuk mencegah debu batu
bara beterbangan ke daerah sekitar. Penyemprotan pun diarahkan ke saluran air
di sekitar pelabuhan.
“Memasuki
musim kemarau angin kencang sekali. Jadi jalannya kita semprot, sebelum ke luar
pelabuhan, truk pengangkut batu bara juga kita semprot supaya debunya tidak
mengganggu,” terangnya.
Menurutnya,
dalam satu hari aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon mencapai 15
ribu ton pendistribusiannya dilakukan dengan truk.
“Satu truk
kapasitasnya 25 ton, jadi bisa dihitung berapa truk yang bolak-balik di Pelabuhan
per harinya,” pungkasnya.(*)