ITLMW 2017, Pemerintah Fokus Kembangkan Sektor Maritim -->

Iklan Semua Halaman

ITLMW 2017, Pemerintah Fokus Kembangkan Sektor Maritim

Khalied Malvino
10 Oktober 2017
Foto: eMaritim.com
Jakarta, eMaritim.com – Indonesia memiliki wilayah teritorial kemaritiman yang meliputi empat kali luas wilayah daratannya. Pemerintah kini tengah memfokuskan diri dalam pengembangan infrastruktur serta konektivitas kemaritiman sehingga kebutuhan akan sarana dan fasilitas kemaritiman menjadi sangat penting, termasuk di antaranya pelabuhan dan perkapalan.

Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, Indonesia telah melewati banyak tantangan untuk menjadi salah satu negara paling menjanjikan perkembangan di dunia. Sekarang indonesia memiliki pertumbuhan 5 persen dengan inflasi yang relatif rendah dan berbagai pengakuan internasional dan tentunya sangat pantas dijadikan tempat untuk berinvestasi.

“Sebagai negara keempat terbesar di dunia, Indonesia memiliki sistem perekonomian terbesar di Asia dan sekarang meupakan bagian dari G-20. Nilai investasi dari sektor tranpsortasi di Indonesia mencapai US$ 190 miliar. setengahnya dipakai untuk pembangunan jalan, transportasi antara lain, pelabuhan, kereta api, bandara, darat, dan perkotaan yang berkisar US$ 40 miliar,” terang Menhub Budi Karya saat sambutan dalam event Indonesian Transport, Logistics, & Maritime Week (ITLMW) 2017, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).

Ia menambahkan, anggaran untuk pembangunan infrastruktur sangat besar. Dibutuhkan partisipasi swasta lebih dari 70 persen. Oleh karenanya pemerintah mengajak KADIN dan swasta lainnya untuk berinvestasi dalam bidang infrastruktur. Pemerintah hanya berinvestasi sekitar 30 persen.

“Dengan adanya peluang yang cukup besar ini, maka kita memberikan insentif, berbagai upaya melakukan deregulasi, melakukan pencabutan sejumlah persyaratan kepemilikan modal di bidang perusahaan laut, kapal, bongkar muat, dan usaha pelabuhan. Kita juga sudah melakukan perbaikan di beberapa pelabuhan, seperti Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar,” tambah Menhub Budi Karya.

Berkaitan dengan kelogistikan, Sisitem Logistik Nasional (Sislognas), Menhub Bdui Karya mengatakan, sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Logistik yang terintegrasi secara lokal terhubung secara global, untuk meningkatkan daya saing nasional dan menyejahterakan masyarakat. Menurutnya, secara internasional, pemerintah mengingkan sejumlah pelabuhan di Indonesia dapat dikenal dan mengalami peningkatan daya saingnya, dikunjungi kapal-kapal yang besar sehingga kemampuan ekonomi pelabuhan di Indonesia meningkat.

“Di sisi lain, kita juga punya tugas untuk menyejahterakan masyarakat dengan membangun tol laut agar masyarakat di timur Indonesia mendapatkan kesejahteraan yang sama dan tentunya lebih baik dari yang sebelumnya,” kata Menhub Budi Karya.

Pentingnya peranan transportasi dan logistik khususnya pelabuhan di Indonesia dimaknai sebagai tulang punggung dari kehidupan berbangsa. Jika dilihat dari kacamata berbangsa dan bernegara, sektor transportasi dan logistik menjadi pemersatu bangsa yang terangkai dalam belasan ribu pulau di Indonesia. Hal tersebut menjadi poin penting pada acara pembukaan “Indonesia Transport, Logistics, & Maritime Week (ITLMW) 2017” di Hall A, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).

Wakil Ketua Bidang Perhubungan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Carmelita Hartoto mengatakan, selain menjadi pemersatu bangsa, transportasi dan logistik juga dapat dilihat dari sisi ekonomi pembangunan. Transportasi menjadi sarana mobilisasi dan perpindahan orang dan barang antarwilayah.

“Kelancaran mobilisasi orang dan barang dalam praktiknya memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Carmelita Hartoto saat sambutan ITLMW 2017 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).

Selain itu, ia menekankan, ekonomi nasional pada perkembangannya selalu ada dinamika dan mengalami perubahan yang berkelanjutan. Hal tersebut dipicu dengan adanya perubahan gaya konsumsi masyarakat Indonesia dalam mencukupi kebutuhan kehidupan. Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini menjadi faktor dominan dalam mendorong perubahan gaya konsumsi masyarakat Indonesia. Seluruh sektor kehidupan yang instan juga menjadi tuntutan masyarakat sehingga gaya konsumsi masyarakat Indonesia juga turut berubah.

“Masyarakat merubah gaya konsumsi dengan memanfaatkan layanan pembelian melalui sistem berbasis online atau e-commerce. Pertumbuhan sektor e-commerce di Indonesia memiliki tren yang cukup positif dan prospektif,” tambah Carmelita.

Jika merujuk pada  data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa industri e-commerce di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total sekitar 26,2 juta usaha. Sementara itu Bloomberg menyatakan pada 2020 lebih dari separuh penduduk Indonesia terlibat dalam kegiatan e-commerce, dan McKinsey memperkirakan peralihan ke ranah digital akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga US$150 miliar pada 2025 (sumber berita: Bisnis.com, 5 Mei 2017).

Untuk itu, pertumbuhan sektor e-commerce yang sedemikian progresif telah menjadi tantangan tersendiri bagi sektor logistik dan transportasi. Pola permintaan distribusi barang dan logistik harus pula dilayani secara e-commerce. Bila tidak para pengguna jasa akan kecewa.

Di samping itu, sektor logistik dan transportasi masih dihadapkan beberapa tantangan klasik.  Salah satunya, belum berdaya saingnya sektor logistik transportasi nasional. Untuk itu perlu dicarikan ramuan atau formula yang tepat menjadikan logistik dan transportasi lebih efektif dan efisien.

“Namun, tugas ini bukan hal yang dapat serta merta dicapai oleh pelaku usaha saja. Dibutuhkan kerja sama seluruh stakeholder dalam waktu yang panjang dengan kebijakan yang mendukung sektor transportasi dan logistik secara konsisten. Berdasarkan kondisi perubahan gaya konsumsi masyarakat dan tantangan sektor logistik dan transportasi nasional, tentunya patut dicarikan jalan keluar bersama,” papar Carmelita.

Pertemuan pada acara ITLMW ini akan diisi dengan berbagai panel discussion dari berbagai sektor Transportasi Logistik dan Maritim yang dilakukan oleh para pakar di bidangnya, baik dari regulator, akademisi, serta pelaku usaha. Semoga diharapkan akan berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga diharapkan pertemuan kali ini akan menghasilkan gagasan termutakhir dan masukan yang konstruktif bagi Indonesia ke depannya, khususnya pada kemajuan ekonomi nasional. (VIN)