Foto | Istimewa |
Jakarta, eMaritim.com – Kementerian
Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut kembali menerapkan layanan kapal dan
barang berbasis online Inaportnet untuk
pelabuhan Pontianak, Palembang dan Teluk Bayur. Hingga kini, sudah 13 pelabuhan
yang telah melakukan go live dari total 16 pelabuhan yang
ditargetkan untuk go live seluruhnya di akhir tahun 2017.
Adapun 3 pelabuhan tersisa yang ditargetkan untuk go live di 2017
berikutnya adalah Pelabuhan Sorong, Banten, dan Gresik.
Menurut
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo berdasarkan arahan
Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai negara maritim harus memiliki sistem
pelayaran yang efisien. Untuk mendukung hal tersebut, penerapan Inaportnet sangat penting dilakukan
dengan konsisten guna meningkatkan pelayanan kapal di pelabuhan agar dapat
berjalan cepat, terpercaya, transparan, dan terstandar serta biaya yang
minimal.
"Dengan
begitu dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia," jelas
Sugihardjo saat meresmikan go live Inaportnet
di Jakarta, Selasa (3/10).
Penerapan Inaportnet di sejumlah pelabuhan
dikatakannya, telah menjadi Quick Win Kementerian Perhubungan, yang harus
diterapkan pada 16 pelabuhan di Indonesia.
"Kegiatan
ini harus didukung bersamaan dengan penerapannya di beberapa pelabuhan di
Indonesia yang telah ditunjuk dan tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan
(Permenhub) Nomor PM 157 Tahun 2015 tentang Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 192
Tahun 2015," kata Sugihardjo.
Sementara
itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut (Hubla),
Bay M. Hasani menyebutkan, beberapa sistem pendukung pelaksanaan Inaportnet yang sudah berjalan yaitu
Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online,
Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan, dan Sistem yang
ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
"Ini
akan dapat berjalan bila sistem pendukungnya handal dan terintegrasi dengan baik. Disamping itu perlu sinergi yang
baik diantara seluruh pemangku kepentingan," urai Bay.
Video Conference dilaksanakan dari ruang Command Center Kemenhub
lantai 25 antara Plt. Dirjen Hubla dengan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pontianak, Kepala KSOP kelas II Palembang,
dan Kepala KSOP Kelas II Teluk Bayur beserta jajarannya.
Penerapan
Inaportnet ini merupakan bentuk kesungguhan dan komitmen Kementerian
Perhubungan untuk mewujudkan sistem layanan kapal dan barang di pelabuhan yang
andal dan terpercaya.
"Pada
kesempatan ini saya tegaskan kembali kepada Para Pejabat di Lingkungan Ditjen hubla dan jajarannya,
agar melaksanakan penerapan Inaportnet
di Pelabuhan secara konsisten dan kepada pengguna jasa kepelabuhanan, agar
mulai menggunakan pelayanan kapal dan barangnya melalui Inaportnet," tutup
Dirjen Bay.
Sebagai
informasi, Inaportnet merupakan sistem informasi layanan tunggal secara
elektronik berbasis internet untuk mengintegrasikan sistem informasi
kepelabuhanan yang standar dalam melayani kapal dan barang dari seluruh
Instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan (termasuk sistem
layanan Badan Usaha Pelabuhan). (*)