Video Conference di Kementerian Perhubungan |
Jakarta, eMaritim.com – Sisitem
Inaportnet yang dicanangkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dirasa perlu
diterapkan di seluruh Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) di Indonesia. Hal
tersebut ditegaskan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat Video
Conference Pelaksanaan Go Live Inaportnet dengan tema “Kami Berubah Karena Kami
Peduli” dengan tiga pelabuhan, antara lain Pelabuhan Sorong, Banten, dan
Gresik, di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (10/10).
Dalam
arahannya, Menhub meminta kepada semua pihak yang berkepentingan untuk saling
bahu membahu dalam penerapan sistem Inaportnet ini. "Hilangkan ego
sektoral demi kepentingan yang lebih luas," tegas Budi.
Menurutnya,
Information Technology (IT) adalah sebuah keniscayaan. Bagaimana sebuah sistem
IT yang harus dilaksanakan, tidak boleh tidak. “Kita juga harus menjunjung
tinggi apa yang sudah dibuat dan harus dilaksanakan dengan baik. Apalagi dengan
IT, sesuatu yang kita kerjakan bisa menjadi lebih singkat,” urainya.
Dia
mengatakan, Inaportnet harus dilaksanakan dengan berlandaskan sebuah komitmen
yang kuat. Menhub juga meminta agar semua pihak terkait terus memupuk
kreativitas, selalu mencari cara agar bagaimana meningkatkan kinerja.
“Selalu
ikuti perkembangan dunia dan teknologi penunjang, terutama dalam penerapan
Inaportnet ini. Terus tingkatkan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak,
utamanya pihak-pihak terkait, agar penerapan Inaportnet bisa berjalan dengan
baik di semua pelabuhan di Indonesia.”
Budi
berharap, agar sistem Inaportnet yang sebelumnya juga sudah diterapkan di 13
pelabuhan, yaitu Pelabuhan Belawan, Palembang, Teluk Bayur, Panjang, Pontianak,
Banjarmasin, Balikpapan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Makassar,
Bitung dan Pelabuhan Ambon bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.
Direktur
Utama PT Pelindo IV (Persero), Doso Agung mengungkapkan di seluruh pelabuhan di
Indonesia, Pelabuhan Makassar-lah yang pertama kali melakukan Go Live
Inaportnet pada 2016 lalu.
“Bahkan,
Pelabuhan Makassar menjadi pilot project penerapan Inaportnet di seluruh
pelabuhan di Indonesia, menyusul kemudian Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok dan
Tanjung Perak,” ujarnya.
Doso
mengungkapkan, jika saat ini masih ada pengguna jasa yang belum menggunakan
sistem Inaportnet dalam pelayaran kapalnya, maka pelayarannya tidak akan
dilayani dan otomatis kapal yang bersangkutan tidak bisa sandar di Pelabuhan
Makassar.
Dalam situs
dephub.go.id disebutkan bahwa sistem informasi Inaportnet merupakan layanan
yang dipergunakan untuk membantu proses permohonan pelayanan kapal sampai
dikeluarkannya izin pengoperasian kapal, mulai dari kapal masuk, kapal tambat,
kapal tunda hingga kapal keluar termasuk pembayaran penerimaan negara bukan
pajak (PNBP).
Selain
untuk menghilangkan atau meminimalisir praktek pungutan liar (pungli) di
lingkungan pelabuhan, penerapan Inaportnet juga untuk memaksimalkan pelayanan
kapal, serta agar dapat meningkatkan daya saing pelabuhan.
Di
Makassar, video conference berdurasi sekitar 30 menit itu dilaksanakan di
Kantor Pusat PT Pelindo IV (Persero) Makassar dan dihadiri Kepala Kantor
Kesyahbandaran Utama Makassar, Victor Vikki Subroto, Kepala Kantor Otoritas
Pelabuhan Utama Makassar, Rahmatullah, Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung,
Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelindo IV, Farid Padang, GM Cabang Makassar,
Aris Tunru dan GM Cabang Terminal Petikemas Makassar (TPM), Yosef Benny Rohy.
(*)