Wujudkan Efektivitas Bongkar Muat, Pelindo IV Terapkan Window System -->

Iklan Semua Halaman

Wujudkan Efektivitas Bongkar Muat, Pelindo IV Terapkan Window System

Khalied Malvino
20 Oktober 2017

Ilustrasi aktivitas bongkar muat kapal kontainer | Istimewa
Makassar, eMaritim.com – Mengurangi antrean kapal pengangkut peti kemas di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) akan menerapkan window system yang ditargetkan akhir 2017 ini. Window system dirasa perlu segera diwujudkan untuk menciptakan efektivitas bongkar muat di Pelabuhan Makassar.

General Manager PT Pelindo IV Cabang Terminal Peti Kemas Makassar, Yosef Benny Rohy, mengatakan penerapan window system memasuki tahap akhir. Pihaknya sedang mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kebijakan itu dengan seluruh perusahaan pelayaran yang merupakan pengguna jasa.

"Penerapan window system memberikan kepastian waktu pelayanan sandar kapal dan bongkar muat bagi perusahaan pelayaran yang merupakan pengguna jasa. Dengan demikian, bongkar muat di Terminal Peti Kemas diharapkan bisa lebih terjadwal dan terencana," kata Yosef, Rabu, (18/10/2017) seperti dikutip Warta Ekonomi.

Yosef menambahkan, window system telah diujicobakan terhadap tiga dari tujuh perusahaan pelayaran yang rutin menggunakan fasilitas Terminal Peti Kemas. Ia berpendapat sistem tersebut mampu meningkatkan pelayanan lantaran menyediakan informasi komprehensif bagi mitra pelayaran.

"Untuk penerapannya nanti, kami pastinya juga akan melakukan koordinasi dengan otoritas pelabuhan. Intinya, semua harus dipersiapkan, termasuk kesiapan dari mitra pelayaran," tutur Yosef.

Yosef menjelaskan, latar belakang penerapan window system ini bermula dari adanya keluhan pengguna jasa. Tidak sedikit dari mitra pelayaran yang mengeluhkan panjangnya antrean kapal, mengingat kondisi di lapangan kapal tiba secara bersamaan diperparah adanya beberapa kapal yang lambat keluar karena masih menunggu muatan.

Oleh karenanya, ia merasa perlu diterapkan window system agar seluruh aktivitas kapal dapat terjadwal dan terencana, sehingga nantinya tidak ada lagi kedatangan kapal yang menumpuk bersamaan di satu waktu. Hal ini tentu akan menguntungkan dan bermanfaat bagi semua pihak.

“Pada prinsipnya, kami juga tidak mau ada kapal yang antre di pelabuhan. Tapi, kami juga tidak bisa melakukan bongkar muat jika barangnya belum dilengkapi dengan dokumen yang semestinya,” pungkas Yosef.(*)