Ilustrasi pendapatan | Istimewa |
Kepala
Bidang (Kabid) Kepelabuhanan, Dinas Perhubungan Kepri, Aziz Kasim Djou
mengatakan, kini perusahaan tersebut telah memiliki tiga sumber pendapatan yang
dimiliki BUP.
“Pertama
adalah pengelolaan perairan Berakit, Bintan. Kedua adalah pengelolaan Pelabuhan
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Dompak. Ketiga yaitu pengelolaan
Mv. Lintas Kepri,” ujar Aziz, seperti dikutip batampos.
Menurutnya,
dari ketiga jenis usaha tersebut, PT. Pelabuhan Kepri mendapatkan pemasukan
lebih kurang Rp140 juta perbulan. Ia menambahkan, PT. Pelabuhan Kepri setiap
tahun menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bersama dewan komisaris dan
pemegang saham.
Aziz
memaparkan, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun 2016 lalu, dana
hibah berupa penyertaan modal yang masih tersisa di kas PT. Pelabuhan Kepri
adalah sekitar Rp 23 miliar. Dijelaskannya, Kementerian Perhubungan (Kemehub)
juga sudah mengeluarkan izin BUP.
“Posisi BUP
sekarang sudah sangat kuat dan strategis. Apalagi nanti, ketika persoalan
pengelolaan ruang laut tuntas. Maka akan dikendalikan langsung oleh BUP PT.
Pelabuhan Kepri bekerjsama dengan BUP Karimun dan Batam,” tuturnya.
Aziz
menjelaskan, keberadaan BUP sejauh ini memang belum bisa memberikan kontribusi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi Kepri. Akan tetapi sejauh ini, dari
pemasukan yang ada, hasilnya sudah bisa menutupi untuk operasional kantor dan
gaji karyawan.
“Kita
yakin, BUP bisa memberikan yang terbaik. Karena kami melihat sekarang ini
adalah hanya soal waktu. Potensi terbesar nanti adalah pengelolaan labuh
jangkar,” tutup Aziz.(*)