![]() |
Pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat | Istimewa |
Subang, eMaritim.com – Pusat Studi
Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Institut Pertanian Bogor (IPB)
menyoroti pembangunan dan pengembangan megaproyek Pelabuhan Patimban, Subang,
Jawa Barat, serta meminta pemerintah mengantisipasi berbagai aspek persoalan
sosial-ekonomi warga setempat.
Kepala PSP3
IPB Soyan Sjaf mengatakan, pemerintah harus sedini mungkin berdialog secara
paritisipatif dengan warga Patimban. Terutama mereka yang notabene terkena
dampaknya secara langsung.
“Karena
apa, mayoritas warga di sana bermata pencaharian sebagai petani. Ini yang harus
diperhatikan,” ujar Sofyan, seperti dikutip Radar
Cirebon.
Sofyan
menjelaskan, dialog secara partisipatif penting karena sawah dan tambak adalah
satu-satunya tumpuan hidup warga Patimban. Hasil studi yang dilakukan PSP3 IPB
menunjukkan bahwa warga Patimban yang bertumpu pada sektor agraris akan sulit
melakukan adaptasi terhadap mata pencaharian baru.
“Jika pun
hendak meninggalkan kampung halaman untuk berprofesi sebagai petani, sulit
dilakukan. Karena di lokasi tempat tinggal mereka saat ini adalah warisan dari
generasi ke generasi,” beber pria bermurah senyum itu.
“Pemukiman
mereka memiliki makna historis. Kemudian, sulit juga memperoleh sawah yang
berdekatan dengan pemukiman mereka saat ini,” sambung dia.
Sofyan
lantas menegaskan pentingnya azas parisipatif, keadilan untuk warga Patimban.
“Penting
untuk menjadi pertimbangan dalam dialog nanti untung antara pemerintah dan
warga, mengingat warga di sana sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah saat
ini,” tutup dia.
Hal senada
diungkapkan Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan indonesia (Gerbang Tani),
Idham Arsyad. Menurutnya, apa pun proyek pemerintah, haram hukummya
mengorbankan rakyatnya sendiri.
Dalam
konteks proyek Patimban, pemerintah harus punya keberpihakan kepada rakyat.
Jangan sampai mereka semakin tersisih dan semakin miskin karena ganti rugi yang
tidak layak.
“Pertimbangkan
juga aspek keberlangsungan hidup warga ke depannya. Kepentingan umum tidak
boleh membuat rakyat menjadi miskin. Gerbang Tani siap membantu perjuangan
Paguyuban Petani Berkah,” pungkasnya.(*)