Bos Pelindo IV Beri Arahan Saat Kunker Perdana ke Pelabuhan Parepare -->

Iklan Semua Halaman

Bos Pelindo IV Beri Arahan Saat Kunker Perdana ke Pelabuhan Parepare

Khalied Malvino
13 Desember 2017
Bos Pelindo IV, M. Asyhari (kiri) beri arahan saat kunker perdana ke Pelabuhan Parepare | Istimewa
Parepare, eMaritim.com - Kunjungan Kerja (Kunker) pertama kali dilakukan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero), M. Asyhari ke Pelabuhan Pare-Pare dan langsung memeriksa seluruh ruangan kantor serta memberikan arahan dan petunjuk terkait kebersihan dan penataan ruangan.

Tiba di salah satu pelabuhan kelolaan Pelindo IV tersebut pukul 10.40 Wita, M. Asyhari juga didampingi Asisten Sekretaris Perusahaan (ASP) Bidang Komunikasi Korporat, Hasrullah dan Asisten Senior Manager (ASM) Umum Rumah Tangga, Aminullah. Kunjungan perdana tersebut untuk bertatap muka dan menjalin silahturahmi dengan pegawai, khususnya di Cabang Parepare.

Dalam presentasinya, M. Asyhari menekankan kepada para pegawai bahwa ada tiga hal yang harus dijalankan. Pertama, amanah Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, diman pada pasal 12 disebutkan maksud dan tujuan pendirian Perseroan adalah menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.

Kedua, Asyhari menekankan untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan (Agen of Development, dan Profit Oriented). Potensi bisnis, di mana kebijakan pemerintah yang fokus terhadap pengembangan Kawasan Timur Indonesia (KTI) pun harus didorong.

Ketiga, Asyhari menyebut pentingnya mendorong program tol laut pemerintah yang akan menciptakan pusat-pusat perekonomian baru di KTI. Dikatakan dia, kekayaan Sumber Daya Alam wilayah Timur Indonesia yang berorentasi ekspor dan pertumbuhan arus barang dalam 5 tahun terakhir mencapai lebih dan 10% per tahun serta Kebijakan Internal Perusahaan.

Asyhari melanjutkan ada 24 pelabuhan Strategis Pendukung Tol Laut di mana pemerintah menetapkan ada 5 hub port, 2 di antaranya berada di KTI dan dikelola Pelindo IV, yaitu Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Bitung.

"Dalam kebijakan Internal Perusahaan, hal-hal yang perlu diperhatiakn adalah rencana Transformasi Perusahaan (coorporate transformation) dalam rangka mewujudkan cita-cita Perusahaan sebagai Lokomotif Indonesia Timur," ujar Asyhari, seperti dikutip wartaekonomi.co.id, Rabu (13/12/2017).

Ia melanjutkan, sedangkan dalam pengelolaan perusahaan yang harus diperhatikan yaitu Strategic Objectives yang terdiri dari tiga hal, yakni Goverment Agencies, Revenue Enchancement yaitu Port Productivity, dan New Market Expansion. Selain itu, juga diperlukan Cost Effectiviness dengan biaya yang efektif.

Ia juga menyampaikan, kini masih cukup banyak potensi kelautan yang harus digali di Pelindo IV. Asyhari menyebutkan pada sekitar 2014 di Kawasan Timur Indonesia, proyeksi Nilai Kelautan mencapai USD171 miliar atau setara kurang lebih Rp2.046 triliun (kurs saat itu Rp12.000 per USD).

“Jika di-breakdown, untuk perikanan sebesar Rp380 triliun, wilayah pesisir sebesar Rp670 triliun, biotechnology sebesar Rp480 triliun, wisata bahari sebesar Rp24 triliun, minyak bumi sebesar Rp252 triliun, dan transportasi laut sebesar Rp240 triliun,” sebutnya.

Dia menambahkan pada 2015 laba usaha per orang mencapai Rp307 juta dan pada 2016 sebesar Rp240 juta. Dari data tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan sebesar 21,83% atau hanya mencapai 78,17% dibandingkan tahun 2015. Ditambah lagi dengan tidak optimalnya pendayagunaan SDM, di mana minimnya kreativitas (inovasi) untuk menghasilkan tambahan pendapatan baru.

Jika membahas masalah SDM dan organisasi menurutnya, maka dapat dilihat masih ada disparitas (gap) kinerja SDM antar wilayah atau cabang, khususnya yang menangani pelayanan petikemas, ABK dan operator alat bongkar muat.

“Selain itu, belum dikembangkannya Key Performance Indicator (KPI) individu yang fokus pada pelanggan, kurang optimalnya program pengembangan SDM yang berorentasi ke arah strategis dan organisasi eksisting belum adaptif dengan lingkungan bisnis perusahaan. Dengan Visi menjadikan SDM sebagai generator perusahaan. Sedangkan untuk Misi, menyiapkan SDM yang kompoten dan berkinerja unggul dengan integritas tinggi, kreatif dan inovatif. Selanjutnya rektrukturisasi organisasi yang efektif dan adaptif dengan lingkungan bisnis. Internalisasi perubahan budaya (culture change),” paparnya.

Asyhari yang baru saja dilantik menjadi Direktur SDM dan Umum Pelindo IV berjanji akan melakukan transformasi sistem manajemen SDM dan Organisasi yang saat ini ada sembilan. Rinciannya yaitu tata kelola perencanaan SDM, tata kelola rekrutmen dan seleksi, tata kelola pendidikan dan pelatihan, tata kelola pengembangan SDM, tata kelola manajemen kinerja, tata kelola reward dan punishment, tata kelola audit SDM, tata kelola pemberhentian (PHK), serta re-strukturisasi organisasi.                        

Selanjutnya, General Manager (GM) Pelabuhan Parepare, Yusida M. Palesang juga melakukan presentasi terkait pendapatan, biaya, laba dan Program Kerja Manajemen (PKM), serta diakhiri sesi tanya jawab dengan para pegawai.

Tak hanya meninjau di dalam kantor, Asyhari juga melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk meninjau kegiatan operasional, dengan melihat langsung keadaan terminal penumpang dan meminta Yusida selaku GM Pelabuhan Parepare untuk selalu memerhatikan pelayanan dengan menaikkan level service kepada stakeholder di pelabuhan.(*)